Jakarta (ANTARA News) - Sebulan resmi diluncurkan di Indonesia, layanan streaming film dan serial televisi asal Singapura, HOOQ, telah memiliki 100.000 pengguna.

"Yang sudah mencoba hampir 100.000," kata Guntur Siboro, Country Head HOOQ Indonesia, ditemui usai Indonesia LTE Conference 2016, di Jakarta, Rabu.

Saat ditanya apakah sudah sesuai dengan ekspektasi, Guntur mengatakan bahwa saat ini HOOQ fokus pada edukasi market. "Ada yang tidak menggunakan karena jaringan, kuota, makanya kami sudah dua minggu ini ada paket dengan Simpati," ujar dia.

Hingga saat ini, Guntur mengungkapkan konten HOOQ telah mencapai 40 ribu jam yang sebagian besar merupakan lokal konten. "Kekuatan HOOQ dibanding yang lain adalah lokal konten, mungkin 50 persen lokal konten," kata dia.

Terkait keinginan pemerintah agar Penyediaan Layanan Aplikasi dan Konten Melalui Internet (Over the Top/ OTT) asing untuk berbadan usaha tetap (BUT), menurut Guntur peraturan tersebut belum jelas.

"BUT itu peraturan perpajakan, BUT dalam aturan perpajakan belum tentu bikin PT. Kalau kita mau membuat PT kategorinya apa? Kalau buat PT ditulis bidang usahanya, apa coba? Perusahaan internet? harus cari lisensi," kata Guntur.

Untuk saat ini, Guntur mengatakan bahwa HOOQ memilih untuk bekerja sama dengan operator yaitu Telkomsel.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016