Pekanbaru (Antara) - Seorang anak buah kapal tugboat atau kapal tunda Hikmah Rizki hilang setelah terlibat kecelakaan dengan kapal tunda Maju Daya 25 di perairan Sungai Siak tepatnya di Kampung Buatan I Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak Provinsi Riau.

"Hingga saat ini petugas gabungan masih terus berupaya mencari korban. Diduga kuat korban tenggelam bersama bangkai kapal," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo, di Pekanbaru, Rabu malam.

Ia mengatakan ABK yang hilang itu bernama Adi Roy Susanto yang merupakan juru mudi kapal.

Guntur menjelaskan peristiwa kecelakaan dua kapal tunda itu terjadi pada Rabu dini hari tadi sekitar pukul 02.15 WIB.

Kecelakaan itu berawal saat kapal Hikmah Rizki yang sedang bersandar di pinggiran Sungai Siak tiba-tiba dilanggar oleh kapal tunda Maju Daya 25 yang membawa tongkang Markopolo 378.

Tongkang tersebut bermuatan bubuk kertas dari PT Riau Andalan Pulp and Paper Pelalawan menuju Sungai Pakning Bengkalis.

Akibat ditabrak, kapal tunda Hikmah Rizki lantas mengalami kebocoran lambung kapal.

Peristiwa itu, kata Guntur, sempat membuat terkejut nakhoda kapal bernama Azron yang saat itu sedang tertidur.

"Jadi di dalam kapal itu ada enam orang keseluruhan termasuk korban yang belum ditemukan," ujarnya lagi.

Enam orang itu selain Azron dan korban Adi Roy juga terdapat Rosnan, Poltak Ronal Simanjuntak, Ahmad Yani, dan Riswan.

Dia melanjutkan, nakhoda kapal langsung memeriksa kapal dan ABK yang ia pimpin. Hanya saja, kapal dengan cepat tenggelam.

Pada saat kapal tenggelam, Ezron berhasil menyelamatkan diri dengan jaket pelampung.

Nakhoda yang selamat meminta bantuan nelayan setempat untuk mencari lima ABK lainnya yang sempat hanyut.

Empat ABK berhasil ditemukan oleh nelayan setempat dan hingga kini Adi belum ditemukan.

Hingga berita ini diturunkan, tim terus berusaha mencari Adi dan berusaha mengevakuasi bangkai kapal yang tenggelam.

Sedangkan pihak kepolisian masih akan terus menyelidiki peristiwa tersebut.

Sungai Siak merupakan jalur perairan yang cukup sibuk, karena menghubungkan Kota Pekanbaru dan wilayah industri lainnya ke Selat Malaka.

(KR-FZR/B014)

Pewarta: Fazar Muhardi & Anggi Romadhoni
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016