Semarang (ANTARA News) - Pemerintah melalui Kementerian Pertanian berupaya mengimplementasikan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) untuk menuju swasembada pangan.

"SPIP sendiri merupakan sistem untuk mengendalikan kegiatan, ini juga berlaku di Kementerian Pertanian," kata Irjen Kementan Justan Riduan Siahaan pada kegiatan pembinaan maturitas penyelenggaraan SPIP lingkup Kementerian Pertanian di Semarang, Rabu.

Menurut dia, tujuan dari SPIP ini adalah agar semua manajemen dapat dilibatkan pada pengendalian sistem dan pencapaian tujuan.

"Kalau dirumuskan sesuai dengan tujuannya maka pengendalian ini akan cepat dilakukan," katanya.

Seperti contoh, salah satu target Kementerian Pertanian untuk produksi padi pada tahun lalu adalah sebanyak 75 juta ton. Melalui SPIP ini target dapat dipenuhi.

Oleh karena itu, sistem serupa diteruskan di tahun selanjutnya. Untuk diketahui, pada tahun ini target produksi padi seluruh Indonesia sebanyak 80,29 juta ton.

Target ini akan disosialisasikan hingga tingkat provinsi bahkan kabupaten/kota melalui SPIP.

"Harus diberikan pemahaman hingga level kabupaten/kota bahwa ini adalah kegiatan strategis yang dikendalikan oleh menteri," katanya.

Melalui pembinaan tersebut, pihaknya akan mengetahui apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk mampu memenuhi target tersebut, misalnya alat dan mesin pertanian.

"Mulai dari alat dan mesin pertanian hingga pembibitan, apapun yang dibutuhkan kita akan tahu. Dalam hal ini kami melakukan sinergi dengan pihak-pihak terkait," katanya.

Selain itu, pihaknya juga memberikan pemahaman hingga tingkat dasar terkait musim tanam. Musim tanam ini penting untuk diketahui agar hasil yang diperoleh para petani sesuai dengan yang diharapkan.

"Misalnya ada musim elnino, dalam hal ini yang mengetahui tentang musim adalah pihak BMKG. Oleh karena itu, kami harus berkoordinasi dengan BMKG," katanya.

Diharapkan, melalui sinergi tersebut implementasi SPIP akan lebih optimal dan mampu mewujudkan tujuan Pemerintah dalam hal ini memenuhi target kinerja Kementerian Pertanian.

Pewarta: Aris Wasita Widiastuti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016