Kunshan, Tiongkok (ANTARA News) - Manajer Tim Thomas dan Uber Indonesia Rexy Mainaky mengapresiasi penampilan dua atlet tunggal kedua yaitu Jonatan Christie dan Fitriani pada pertandingan putaran perempat final yang digelar di Stadion Bulu Tangkis Kunshan, Tiongkok, Kamis.

"Jonatan tampil tenang meski harus merebut kemenangan pada partai ketiga. Permainannya semakin matang walaupun dia terpengaruh perubahan pola permainan Hu Yun," kata Rexy di Kunshan, Kamis.

Pada partai ketiga, Jonatan sukses mengembalikan mental tim putra Tanah Air dengan memenangkan laga atas Hu Yun yang mewakili Hong Kong dengan skor 21-14, 18-21, 21-16.

Tim Hong Kong sempat menyeimbangkan kedudukan 1-1 setelah pasangan Or Chin Chung/Tang Chun Man mengalahkan ganda unggulan Indonesia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan 21-17, 21-19.

"Hendra/Ahsan tampil kurang maksimal karena banyak menunggu lawan dan terkesan memaksakan untuk memberi tekanan kepada lawan. Saat lawan menyerang balik, Hendra/Ahsan malah tidak siap," kata Rexy.

Rexy menilai tim Thomas Merah-Putih tampil cukup tegang melawan Hong Kong pada perempat final meskipun telah menang mutlak 5-0 pada putaran penyisihan grup B.

Sementara pada tim Uber Indonesia, Fitriani tampil maksimal menghadapi tunggal kedua Korea Selatan Bae Yeon Ju pada putaran perempat final meskipun kalah 13-21, 21-14, 15-21.

Berulang kali atlet asal klub Exist Jakarta itu melompat demi mengambil bola-bola jauh pemain peringkat 14 dunia itu. "Menurut saya, penampilan Fitri cukup mengesankan. Ketidakhadiran Nitya dalam tim Uber kami mempengaruhi peluang mengambil dua poin ganda menjadi berat," kata Rexy.

Rexy mengakui kekuatan tim putri Indonesia pada Piala Uber 2016 masih di bawah tim Korea Selatan yang diperkuat pemain unggulan seperti Sung Ji Hyun dan pasangan Jung Kyung Eun/Shin Seung Chan.

Meskipun tumbang pada laga delapan besar, kapten tim Uber Indonesia Greysia Polii mengatakan tim putri Merah-Putih dapat segera bangkit secara mental pertandingan sehingga dapat mencetak gelar pada turnamen beregu lainnya.

"Tentu saya ingin secepatnya walau prosesnya tidak bisa dalam waktu cepat. Saya masuk peringkat atas dunia juga butuh proses lima hingga tujuh tahun serta investasi pertandingan yang tidak sedikit," kata Greysia.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016