Jakarta (ANTARA News) - Dalam sebuah sesi workshop Jazz, di Jakarta, Kamis, Jeff "Tain" Watss bercerita mengenai sejarah drums, dan berbagi tips dalam belajar drums.

"Di Afrika orang bermain musik, diiringi oleh penari. Namun, penari itulah yang menentukan irama musik itu sendiri. Sementara itu musik Amerika lebih bebas," kata dia.

Sebelum sistem perbudakan ada di Amerika, menurut Jeff, ritme drums berbeda. Perbudakan mempengaruhi ritme drums di Amerika.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, New Orleans menjadi wilayah Amerika yang paling terpengaruh, karena banyak dikunjungi oleh orang-orang dari berbagai negara, Spanyol salah satunya, dan mereka meninggalkan kultur mereka. "Sehingga hal itu mempengaruhi warna ritme drums menjadi lebih funky," ujar Jeff.

"Seperti dancing in the drums," sambung dia.

Dahulu, Jeff bercerita, drums sangat mahal, orang hanya menggunakan based drums dan symbal yang terbuat dari jepitan, kemudian berjalannya waktu berkembang menjadi instrumen lengkap Awalnya, ritme drums seperti marching band, namun berkembang dengan adanya gereja dan sistem Eropa, kemudian menjadi awal mula musik swing yang berkembang menjadi musik blues.

Untuk mempelajari musik, Jeff menyarankan agar sering menonton sesi jamming untuk mendapatkan "feeling" musik itu sendiri.

"Berkunjunglah ke sesi jamming tapi jangan hanya mempelajari form-nya, tetapi juga feelingnya," ujar dia.

"Jangan pernah takut dengan feelings, ikuti saya, berlatih lah, cobalah bermain walaupun hanya satu-dua note," tambah dia.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016