Nairobi (ANTARA News) - Tim penyidik PBB mulai melakukan investigasi di Burundi atas dugaan pelanggaran HAM yang meluas di negara Afrika Tengah tersebut, menurut keterangan sejumlah pejabat PBB, Kamis (19/05).

Ratusan orang tewas dan seperempat juta warga mengungsi ke sejumlah negara tetangga sejak Presiden Pierre Nkurunziza memutuskan pada April 2015 untuk kembali mencalonkan diri dalam pemilu, untuk ketiga kalinya, pada Juli tahun lalu.

Ia akhirnya keluar sebagai pemenang meski kubu oposisi memboikot pemungutan suara.

Unjuk rasa antipemerintah dibubarkan secara brutal. Kasus pembunuhan dan penyerangan kian marak di negara tersebut di tengah krisis politik yang kian memanas.

Tim penyidik UNHCR mulai melakukan investigasi selama empat bulan pada awal Mei. Mereka kemungkinan akan mengunjungi ke beberapa negara di kawasan Afrika Tengah untuk meminta keterangan dari para pengungsi.

Penyelidikan dilakukan lima bulan setelah Dewan HAM PBB di Jenewa meminta pengiriman tim ke Burundi di tengah kekhawatiran negara tersebut akan kembali dilanda perang saudara, demikian seperti dikutip dari AFP.

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016