Kairo/Athena (ANTARA News) - Wakil kepala EgyptAir Ahmed Adel mengatakan kepada CNN bahwa pesawat yang hilang masih dalam pencarian.

Sebelumnya, sejumlah sumber pertahanan Yunani mengatakan kepada wartawan Reuters bahwa material itu ditemukan sekitar 370 kilometer ke arah selatan pulau Crete.

"Kami mengkoreksi temuan puing karena kami menyatakan bahwa itu bukan bagian dari pesawat kami. Jadi usaha pencarian dan penyelamatan masih berlangsung," kata Adel.

EgyptAir MS804 yang mengangkut 66 penumpang serta awak hilang dari radar di Laut Mediterania pada Kamis,   dalam penerbangan dari Paris menuju Kairo.

Kementerian penerbangan sipil Mesir pada awalnya mengatakan bahwa pihak berwenang dari Yunani menemukan "material yang mengambang" serta jaket pelampung yang diperkirakan berasal dari pesawat itu, jenis Airbus A320.

Presiden Mesir, Abdel Fattah Al Sisi memerintahkan kementerian penerbangan sipil, pusat pencarian dan penyelamatan pihak militer, dan angkatan udara untuk menempuh segala langkah yang diperlukan untuk menemukan sisa-sisa pesawat itu.

Sisi dalam pernyataan juga memerintahkan dibentuknya komite penyelidikan oleh kementerian penerbangan sipil.

Perdana Menteri Mesir, Sherif Ismail belum bisa mengkonfirmasi dugaan penyebab hilangnya pesawat itu.

Ketika ditanya apakah dia dapat menyingkirkan kemungkinan akan keterlibatan teroris, perdana menteri Mesir itu mengatakan "Kami tidak dapat menyingkirkan apapun atau mengkonfirmasi apapun pada saat ini. Seluruh operasi pencarian harus disimpulkan agar kami dapat mengetahui penyebabnya".

Airbus A320 umumnya mengangkut 150 orang, yang artinya pesawat EgyptAir itu terisi kurang dari sepertiganya.

Pengendali lalu lintas udara Yunani berbicara kepada pilot saat pesawat itu melintas di atas pulau Kea, yang diyakini sebagai kontak terakhir dari pesawat itu, dan tidak ada masalah yang dilaporkan.

Namun sebelum diserahkan kepada pihak pengendali Mesir, kontak dengan pesawat itu tidak dijawab.

"Sekitar tujuh mil sebelum pesawat itu memasuki wilayah udara Kairo, pengendali lalu lintas udara Yunani mencoba melakukan kontak dengan pilot namun tidak mendapatkan jawaban," ujar Kostas Litzerakis, kepala departemen penerbangan sipil Yunani. Sesaat sebelum keluar dari wilayah udara Yunani, pesawat itu hilang dari radar, ujarnya.

Pada Maret, sebuah pesawat EgyptAr yang terbang dari Alexandria menuju Kairo dibajak dan dipaksa mendarat di Siprus oleh seorang pria yang disebut mengenakan sebuah sabuk bunuh diri palsu. Dia ditahan setelah menyerahkan diri.

Maskapai EgyptAir memiliki 57 unit pesawat Airbus dan Boeing, termasuk 15 pesawat varian A320, menurut airfleets.com.

(Uu.SYS/A/KR-MBR/C/F001)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016