Paris (ANTARA News) - Prancis telah mengajukan permintaan ekstradisi empat tersangka yang didakwa di Belgia atas serangan 13 November di Paris, termasuk tiga orang yang dituduh membantu tersangka utama Salah Abdeslam melarikan diri setelah pembantaian tersebut, kata sumber penyidik pada Kamis (19/5).

Para tersangka mencakup Mohamed Amri dan Hamza Attou, yang terlihat di CCTV mengantar Abdeslam ke Brussels beberapa jam setelah serangan Paris.

Pria ketiga diidentifikasi sebagai Ali Oulkadi, yang menurunkan Abdeslam di sebuah lokasi di Brussels sehari setelah serangan, kata sumber kepada kantor berita AFP.

Tersangka keempat, Mohamed Bakkali, diduga menjalankan peran logistik di sel ekstremis, khususnya menyewa sebuah BMW yang terlihat di dekat tiga tempat persembunyian tempat serangan Paris direncanakan.

Keempatnya merupakan target surat perintah penangkapan Eropa yang dikeluarkan April sebagai persiapan prosedur ekstradisi.

"Mengingat kerja sama dekat antara Prancis dan Belgia dalam penyelidikan ini, kami berharap mereka bisa dipindahkan segera," kata pengacara Olivier Morice, yang mewakili lebih 24 korban dan keluarga dalam kasus tersebut.


Para tersangka

Amri (27), dan Attou (21) ditangkap di Distrik Molenbeek, Brussels, sehari setelah serangan Paris.

Attou sejak itu memberitahu penyidik bahwa Abdeslam mengklaim rompi peledaknya gagal meledak saat mengoordinasi serangan bom dan senjata yang menewaskan 130 orang di Paris.

Oulkadi (31) terlihat berkendara di Brussels dengan Abdeslam pada 14 November. Dia adalah kawan dekat saudara laki-laki Abdeslam, Brahim, salah satu pengebom bunuh diri dalam serangan Paris.

Abdeslam (26), satu-satunya tersangka pelaku yang selamat dalam serangan Paris, ditangkap di Brussels pada 18 Maret setelah empat bulan menjadi pelarian sebagai orang yang paling dicari di Eropa.

Dia sekarang berada di Prancis, menunggu persidangan mengenai perannya dalam pembunuhan dan akan menjalani pemeriksaan dari para penyidik Prancis untuk pertama kalinya pada Jumat.

Dia sebelumnya memberitahu para penyidik bahwa dia ada di Paris pada malam 13 November, dan seharusnya meledakkan diri namun kemudian berubah pikiran, demikian seperti dilansir kantor berita AFP.

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016