Jakarta (ANTARA News) - Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati setiap tanggal 20 Mei dipandang Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sebagai peringatan untuk memperjuangkan keadilan sosial.

“Kita bisa jatuh. Jatuh tujuh kali, bangkit tujuh kali,” kata Basuki di Jakarta, Jumat (20/5).

Menurut gubernur yang biasa dipanggil Ahok ini, jatuh-bangun adalah hal yang terjadi dalam perjalanan suatu bangsa.

“Tapi, hidup bangsa yang kita harapkan itu grafiknya harus ke atas,” kata Ahok.

Pertumbuhan itu diharapkan dalam mewujudkan keadilan sosial, memberantas korupsi dan dalam hal pelayanan.

Bila dilihat dari konteks Jakarta, bagi Ahok hal tersebut berarti bagaimana Pemerintah Provinsi DKI bersama kepolisian dan tentara melepaskan orang miskin dari cengkraman penjahat yang memaksa mereka tinggal di perumahan yang tidak layak.

Orang-orang tersebut dimanfaatkan untuk menempati tanah negara, tinggal di rumah yang tidak layak, hingga mereklamasi sungai.

“Orang itu yang perlu kita selamatkan,” kata Ahok.

Pemerintah perlu melepaskan masyarakat dari pihak-pihak yang menginginkan mereka untuk hidup dalam kondisi seperti itu.

“Itu yang harus kita lakukan dalam hari kebangkitan nasional di konteks DKI Jakarta,” tutup dia.

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016