Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal MPR RI Ma'ruf Cahyono menyoroti hingga kini masih ada orang yang melakukan kesalahan saat menyanyikan lagu kebangsaan "Indonesia Raya".

"Masih ada yang melakukan kesalahan dalam menyanyikan "Indonesia Raya", masih ada yang tidak hafal Pancasila, bahkan dalam fit and proper test di DPR ada calon yang tidak hafal Pancasila. Bagaimana seseorang bisa menyadari kalau tidak paham?," ujar dia saat menjadi narasumber dalam Forum Diskusi IV Federation Legislator di Jakarta, seperti dalam keterangan tertulis MPR, Jumat.

Ma'ruf mengaku khawatir dengan masa depan generasi muda Indonesia bila tak memahami ideologi dan konstitusi negaranya.

"Kalau tidak, tidak tahu mau jadi apa kita? Bagaimana kita ke depan. Bayangkan kalau ideologi dan konstitusi negara tidak dipahami," kata dia.

Dia mengatakan, tak seperti dulu, sekarang ini tak ada tidak ada lembaga seperti BP7 seperti pada masa Orde Baru. Oleh karena itu, lahirlah UU No. 17 Tahun 2014 yang mengamanatkan MPR mensosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan, yakni Pancasila, UUD NRI 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. Sosialisasi Empat Pilar adalah metode untuk melaksanakan tugas MPR sesuai dengan UU No. 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3).

"Jadi sosialisasi Empat Pilar MPR adalah amanat UU. Untuk menumbuhkan kesadaran Pancasila dan berkonstitusi, agar NKRI tetap kokoh, dan hidup dalam Bhinneka Tunggal Ika," papar Ma'ruf.

Ma'ruf mengajak generasi muda melaksanakan Pancasila sebagai ideologi yang hidup dan konstitusi. "Artinya betul-betul menjalankan dan dilaksanakan. Agar kita menjadi bangsa yang religius, bangsa yang humanis, bangsa yang bersatu, bangsa yang demokratis dan berkeadilan sosial," tutur dia.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016