Kita harus cari opsi yang berpihak untuk rakyat yang susah mendapatkan kendaraan umum"
Jakarta (ANTARA News) - Politisi Partai Gerindra dan bakal calon Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno sepakat dengan kebijakan pencabutan aturan lalu lintas 3-in-1, namun tidak setuju jika sepeda motor dilarang masuk Jalan Jenderal Sudirman dan Senayan.

"Saya sepakat 3-in-1 dicabut karena kebijakan itu tambal sulam, tidak punya efek berkelanjutan, serta tidak menungkik ke akar permasalahan," kata Sandiaga Uno di Rumah Susun Karanganyar, Jakarta Pusat, Jumat.

Di sisi lain, pria yang akrab disapa Sandi itu mempertanyakan rencana pelarangan sepeda motor melintasi jalan Jenderal Sudirman dan Senayan karena kendaraan roda dua dinilai bukan akar masalah kemacetan.

"Saya tidak setuju, malah ada ketidakadilan untuk masyarakat yang belum punya mobil dan susah mengakses kendaraan umum. Itu tidak adil," jelas dia.

"Itu tipikal Pemerintah DKI yang tidak memikirkan akar masalahnya. Akar masalahnya itu kurangnya kendaraan umum yang terjamin dan cepat sehingga warga memakai motor atau ojek," tambah Sandi.

Lebih lanjut, Sandiaga mengatakan solusi utama mengatasi masalah lalulintas Ibu Kota adalah menciptakan sistem transpotasi publik yang cepat, murah, serta menjangkau semua kalangan dan wilayah.

"Kita harus cari opsi yang berpihak untuk rakyat yang susah mendapatkan kendaraan umum," ujarnya.

"Akar masalah itu karena tidak tersedia transportasi publik. Kalau ada transportasi publik, maka ada kesadaran masyarakat untuk menggunakan kendaraan umum dibandingkan pribadi," kata Sandi.

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016