Jakarta (ANTARA News) - Sebuah pesawat penumpang Airbus A320 milik maskapai nasional Mesir EgypAir nomor penerbangan MS804 yang mengangkut 66 orang jatuh di Laut Mediterania atau Laut Tengah Kamis lalu.

Kabar terbaru menunjukkan bahwa ada peringatan asap yang berasal dari toilet pesawat dekat kokpit, beberapa menit sebelum pesawat itu jatuh.

Koran Inggris The Guardian kemudian mengajukan beberapa pertanyaan penting menyangkut apa yang terjadi dan fakta menyangkut MS804.

Tahukah kita apa yang terjadi pada pesawat itu?
Pesawat itu berada 175 mil dari garis pantai Mesir ketika menghilang dari radar setelah terbang pada ketinggian 11.000 meter atau 37.000 kaki.
Pesawat itu meninggalkan Paris pukul 23.09 Rabu waktu setempat (Kamis 04.09 WIB) dan hilang sekitar 2.30 Kamis pagi waktu Paris (08.30 WIB) sekitara 45 menit sebelum jadwal mendaranya di Mesir dan hanya 40 detik setelah keluar dari wilayah udara Yunani untuk memasuki wilayah udara Mesir di Laut Mediterania.
Militer Mesir menyatakan puing-puing pesawat itu ditemukan di Mediterania, setelah EgyptAir menemukan jatuhan pesawat di laut.
Menteri Pertahanan Yunani Panos Kammenos mengumumkan bahwa setelah memasuki wilayah udara Mesir pesawat itu terbang rendah sampai ke ketinggian 6.706 meter dan  berbelok tajam sebelum hilang dari layar radar.
Keesokan harinya dia menyatakan puing pesawat yang termasuk bagian badan pesawat, dua kuri dan kopor, telah ditemukan oleh kapal-kapal Mesir di Laut Mediterania. Militer Mesir menyatakan telah menemukan barang-barang milik penumpang dan bagian dari puing pesawat pada 180 mil arah utara pantai kota Alexandria.

Siapa saja yang ada di dalam pesawat?

Pesawat ini membawa 56 penumpang dan 10 awak: dua awak kokpit, lima awak kabin dan tiga personel keamanan. Maskapai itu menyatakan dua bayi dan seorang anak kecil turut menumpang pesawat ini.
Sedangkan asal kebangsaan para penumpang adalah 30 Mesir, 15 Prancis, dua Irak, dan satu orang masing-masing dari Inggris, Belgia, Sudan, Chad, Kanada, Kuwait, Arab Saudi, Portugal dan Aljazair.

Dari jenis apakah pesawat jatuh ini?

Dari jenis Airbus A320 yang umumnya dianggap aman dan andal. Namun model pesawat ini pernah terlibat dalam sejumlah insiden keamanan dalam beberapa masa terakhir, termasuk tragedi Germanwings pada Maret 2015 yang merenggut 150 nyawa. Jenis pesawat sama milik Chesley Sullenberger pernah mendarat darurat di Sungai Hudson pada 2009.
EgyptAir mengatakan kapten pesawat jatuh ini memiliki 6.275 jam terbang, termasuk 2.101 jam menerbangkan A320; kopilotnya memiliki 2.766 jam terbang. Pesawatnya sendiri buatan 2003.
Airbus belum mengomentari apa-apa menyangkut kecelakaan ini.

Adakah faktor kesengajaan di balik itu?

Menteri Penerbangan Mesir Sherif Fathy menyatakan hilang tiba-tibanya Airbus A320 itu kemungkinan disebabkan oleh serangan teroris, bukan karena masalah teknis. Namun Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Marc Ayrault menyatakan sama sekali tidak ada petunjuk mengapa pesawat itu jatuh.
Pesawat ini terbang ke bandara Tunisia dan Eritrea dalam empat perjalanan yang ditempuhnya seharu sebelum penerbangan rute Paris-Kairo, namun tidak ada bendera peringatan yang dikibarkan. Wakil pemimpin EgyptAir Ahmed Abdel mengatakan tidak ada yang mencurigakan dari para awak baik di Kairo maupun Paris, pun tidak ada kargo khusus atau barang-barang berbahaya masuk pesawat.
Wilayah Mediterania di mana pesawat jatuh adalah sangat sibuk dengan lalu lintas udara dan sangat termonitor karena salah satunya masuk jangkauan pos pendengaran Inggris di Siprus, dekat ke Israel dan berdekatan dengan Armada Keenam AS.

Apa langkah-langkah selanjutnya untuk mengungkapkan nasib pesawat ini?

Juru bicara militer Mesir menyatakan pencarian dilanjutkan di daerah di mana puing ditemukan. Lokasi ini adalah pusat operasi udara dan laut internasional yang besar untuk mencari dua kotak hitam pesawat yang menyimpan petunjuk utama apa yang telah terjadi pada pesawat.
Perairan di mana puing MS840 ditemukan adalah daerah laut dalam di Mediterania dengan kedalaman 2.000 meter. Perangkat yang dilibatkan dalam pencarian Malaysia Airlines MH370 mampu mencari pada kedalaman paling tidak 6.000 meter.
Jika A320 EgyptAir itu sama dengan model A320 milik Germanwings yang jatuh tahun lalu, maka pesawat ini memiliki dua komponen perekaman: yakni perekam suara kokpit yang merekam apa yang dibicarakan pilot, dan perekam data penerbangan yang menyimpan sekitar 2.500 pengukuran teknis dalam sebuah pesawat modern.
Keduanya diletakkan di belakang pesawat dan dibungkus titanium atau baja antikarat, agar tetap utuh ketika ada tabrakan sekalipun. Keduanya mampu bertahan pada suhu panas sampai 1.100 derajat Celcius dan berbobot sampai 227 kg. Kotak hitam pesawat bisa menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mendapatkannya. Pada kasus Air France 447 yang hilang di Samudera Atlantik pada 2009, kotak hitam pesawat itu baru ditemukan dua tahun kemudian.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016