Dar Es Salaam (ANTARA News) - Presiden Tanzania memecat menteri dalam negeri setelah sang menteri muncul di parlemen dan menjawab pertanyaan ketika berada di bawah pengaruh alkohol, kata kantor kepresidenan Jumat malam.

Presiden John Magufuli, yang mulai menjalankan jabatan pada November, berjanji untuk menangani korupsi dan pemborosan di kalangan pemerintahan.

Presiden Magufuli juga telah memecat sejumlah pejabat tinggi karena kasus korupsi serta memotong anggaran pembelanjaan yang dianggapnya boros, seperti menghentikan pengiriman kartu resmi ucapan Natal.

Charles Kitwanga adalah menteri pertama yang dipecat sejak kabinet terbentuk.

Para pengulas mengatakan pemecatan Kitwanga itu merupakan langkah mengejutkan karena ia sebelumnya dilihat oleh kalangan luas sebagai sosok yang dekat dengan Magufuli.

Kantor Kepresidenan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Kitwanga diberhentikan setelah ia "muncul di (depan para anggota) parlemen dalam keadaan mabuk dan menjawab pertanyaan yang ditujukan kepada Kementerian Dalam Negeri sambil mabuk."

Pernyataan tidak menyebutkan kapan insiden tersebut terjadi.

Sebelum insiden itu, Kitwanga pernah menghadapi tuntutan untuk mundur dari para anggota parlemen, yang mengkritik cara dia memimpin kementeriannya.

Kitwanga belum bisa dihubungi untuk dimintai komentar.

Birokrasi pemerintah yang kaku serta korupsi oleh pejabat kerap dituding oleh kalangan pelaku bisnis sebagai faktor yang memperlambat atau menghalangi investasi di negara Afrika yang miskin itu. Tanzania telah menemukan cadangan gas lepas pantai, yang sedang diupayakan negara itu untuk dikembangkan.

Magufuli mengatakan ia akan menerapkan kedisiplinan pada layanan masyarakat dan lembaga-lembaga publik.

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016