Jakarta (ANTARA News) - Pecatur putri IM Irene Kharisma Sukandar membawa kebanggaan nama Indonesia ketika menaklukkan pecatur papan atas Prancis IM Almira Skripchenko pada dwitarung "Ekatama Women Chess Match" di SCUA Bekasi, Jawa Barat, Sabtu.

Irene memastikan tampil sebagai pemenang setelah pada partai pertandingan catur cepat 25 menit selama dua babak pada hari terakhir dwitarung, Sabtu, pertandingan berakhir dengan remis, dan Irene dinyatakan menang menyusul hasil sekali menang dan sekali remis pada pertandingan catur klasik yang berlangsung selama dua hari sebelumnya (19/5 dan 20/5).

Pada ajang dwitarung partai catur klasik (90 menit) yang berlangsung 19 - 21 Mei 2016 itu, Irene yang memiliki elo rating lebih rendah 2401 dibanding Almira (2453) hanya butuh hasil seri untuk memastikan kemenangannya, dan dua hasil remis terakhir menjadikan kedudukan 2,5 - 1,5 bagi keunggulan Irene.

"Kita main match bukan akumulasi, strategi main sama, tapi saya tahu saya hanya butuh remis untuk bisa tampil sebagai pemenang," kata Irene yang bermain remis pertama pada langkah ke-83.

Ditanya tentang penampilan lawan, Irene mengatakan lawan bermain sangat bagus.

"Almira adalah pecatur idola saya, dia lebih senior jauh dari saya dan punya pengalaman lebih dan di atas saya, tapi mungkin karena masalah fisik dia kurang beruntung, dia flu tampaknya," tambah Irene.

Dengan kemenangannya itu maka Irene berhak mengantongi hadiah pemenang 4.000 dolar AS, sedangkan Almira sebagai yang kalah mendapat 3.000 dolar AS.

Irene yang kelahiran 1992 adalah pecatur wanita ranking pertama Indonesia (rating 2401, tercatat sebagai perempuan pertama Indonesia yang mampu menembus rating di atas 2400) dengan berbagai prestasi fenomenal seperti menjadi Women Grandmaster (WGM) dan Internasional Master (IM, gelar untuk pecatur putra) pertama bagi wanita Indonesia.

Irene juga menjadi putri Indonesia pertama yang dua kali menjadi juara Asia, yaitu pada tahun 2012 dan 2014. Irene juga menjadi pecatur wanita pertama Indonesia yang lolos ke Kejuaraan Dunia Catur Wanita FIDE pada tahun 2015 di Sochi, Rusia.

Sementara itu, Almira Skripchenko juga pecatur fenomenal dunia. Lahir di Kishinev, Moldova, pada tahun 1976, era Uni Soviet. Pada usia 14 tahun dia menjadi juara Uni Soviet untuk kelompok umur (KU) 14 tahun. Untuk kategori kelompok umur ini Almira sempat menjadi juara dunia KU16 tahun 1992 di Duisburg, Jerman. Sementara juara Eropa digenggamnya tahun 2001 saat berlangsung di Warsawa, Polandia.

Almira pindah ke Prancis tahun 2002. Sejak itu ia enam kali menjadi juara Prancis (2004, 2005, 2006, 2010, 2012, 2015), suatu rekor karena belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Prancis. Rekor lainnya, Almira tiga kali mencapai perempat final Kejuaraan Dunia Catur Wanita FIDE, yaitu tahun 2000, 2001, dan 2010.

Ajang dwitarung antara pecatur putri Indonesia dan Prancis itu diselenggarakan dalam rangka peringatakan ke-30 Ekatama Group, bekerja sama dengan Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA) dan PB Percasi.

Pewarta: Aris Budiman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016