Dhaka (ANTARA News) - Siklon Roanu yang memporak-porandakan daerah pesisir Bangladesh pada Sabtu (21/5) menewaskan sedikitnya 21 orang dan melukai lebih banyak lagi.

Meski sekarang sudah mulai mereda, petugas dari badan meteorologi menyatakan angin kencang dan hujan singkat kemungkinan masih akan muncul.

Pihak berwenang di dataran rendah Bangladesh telah memindahkan sekitar 500 ribu orang ke 3.500 tempat penampungan menurut menteri yang mengurusi penanganan bencana di negara itu.

Siklon Roanu meruntuhkan rumah-rumah, menyebabkan tanah longsor dan membawa badai yang memecah tambak-tambak di kota pelabuhan Chittagong di bagian tenggara.

"Kami sudah memindahkan sebagian besar warga yang rentan," kata Menteri Penanggulangan Bencana Mofazzal Hossain Chowdhury Maya, menambahkan bahwa orang-orang bekerja "habis-habisan" untuk menangani kerusakan.

Beberapa orang terluka setelah angin kencang merusak rumah-rumah dan toko-toko dan mencerabut pepohonan dan tiang listrik.

Beberapa tempat kebanjiran karena gelombang tingginya sampai semeter lebih dari tinggi gelombang normal menurut para pejabat.

Pihak berwenang juga mengevakuasi orang-orang dari bagian perbukitan di Chittagong untuk mengantisipasi kemungkinan hujan terus menerus memicu lebih banyak tanah longsor.

Selain itu pihak berwenang menangguhkan penerbangan di bandara Chittagong dan Otoritas Transportasi Air membatasi pergerakan semua kapal dan feri.

Badan cuaca dalam perbaruan terkininya menyarankan kapal-kapal nelayan dan kapal pukat tetap berada di penampungan sampai Minggu petang.

Bangladesh sering dihantam topan. Lebih dari 3.000 orang tewas akibat Siklon Sidr tahun 2007 dan 200 nyawa melayang akibat Siklon Aila tahun 2009, demikian seperti dilansir kantor berita Reuters.


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016