Dhaka (ANTARA News) - Topan Roanu, yang menerjang wilayah pesisir Dhaka, Bangladesh pada Sabtu, menewaskan setidak-tidaknya 21 orang dan melukai banyak lagi.

Kekuatan topan berkurang namun badan pemantau cuaca mengatakan kemungkinan timbul angin kencang atau hujan deras.

Pihak berwenang di daerah dataran rendah Bangladesh memindahkan sekitar 500.000 orang ke 3.500 tempat penampungan, kata menteri penanganan bencana.

Topan Roanu menewaskan sejumlah orang, yang tertimpa rumah roboh, longsor serta badai, yang menghancurkan tanggul di dua tempat di kota pelabuhan Chittagong di wilayah tenggara.

"Kami telah memindahkan sebagian besar warga yang rentan," kata Menteri Penanganan dan Bantuan Bencana, Mofazzal Hossain Chowdhury Maya.

Ia menambahkan bahwa orang-orang bekerja "habis-habisan" untuk menahan dan menangani kerusakan.

Sejumlah orang mengalami luka-luka setelah angin ribut merusak rumah dan toko serta mengakibatkan pohon-pohon dan tiang listrik tumbang.

Beberapa daerah terendam banjir karena topan tersebut telah meningkatkan tinggi permukaan satu meter di atas garis normal, kata pejabat.

Pihak berwenang juga sedang memindahkan para warga dari daerah-daerah perbukitan di Chittagong untuk mengantisipasi kemungkinan bahwa hujan terus-menerus akan menyebabkan lebih banyak longsor.

Pihak berwenang menangguhkan penerbangan di bandar udara Chittagong sementara Badan Transportasi Perairan Pedalaman Bangladesh telah mengeluarkan larangan terhadap semua kapal dan feri untuk beroperasi.

Badan pemantau cuaca juga menyarankan perahu-perahu penangkap ikan serta perahu pukat untuk tetap berada di tempatnya hingga Minggu sore.

Bangladesh berkali-kali dihantam badai. Lebih dari 3.000 orang tewas karena Topan Sidr pada 2007 dan sekitar 200 orang kehilangan nyawa akibat Topan Aila pada 2009, demikian Reuters melaporkan.

(Uu.T008)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016