Jakarta (ANTARA News) - Nick Menza, bekas drummer band heavy metal Megadeth, meninggal dunia pada usia 51 setelah tak sadarkan diri di panggung klub Los Angeles, Sabtu petang.

Menza pingsan saat tampil dengan bandnya OHM di klub Baked Potato, California, tempat tinggalnya, kata juru bicara keluarga J. Marshall Craig yang juga biografernya.

Band itu telah membawakan lagu ketiga saat Menza pingsan, kata Craig. Penonton dan teman-temannya berusaha membuatnya siuman hingga petugas medis datang, namun Menza meninggal di ambulans dalam perjalanan ke rumah sakit 25 menit setelah berusaha disadarkan dari pingsan.

"Meski kesehatannya baik-baik saja, gaya hidup sehat, serangan jantung diduga penyebab kematiannya, meski belum bisa dikonfirmasi," kata Craig. Jenazah akan diotopsi, imbuhnya.

Menza menjadi drummer Megadeth dari 1989 hingga 1998, periode puncak kesuksesan band tersebut, kata Craig. Dia bermain drum dan ikut konser untuk album "Rust in Peace", "Countdown to Extinction", "Youthanasia" dan "Cryptic Writings".

Menza diajak oleh salah satu pendiri Megadeth Dave Mustaine untuk bergabung dengan band pada 1989, setelah bermain dengan grup itu setahun sebelumnya di Bradford, Inggris.

Pertengahan tur 1998, Menza menemukan tumor di lutut dan terpaksa berhenti karena harus operasi. Megadeth mencari penggantinya dan Menza tidak diminta kembali.
Dalam memoir yang akan dirilis, Menza melontarkan pujian untuk para anggota Megadeth, termasuk Mustaine, dan menganggap dirinya beruntung bisa menjadi bagian dari band legendaris.

Mendiang telah menjadi drummer di OHM yang juga berisi alumni Megadeth, Chris Poland, selama lebih dari setahun setelah bermain solo.

Menza juga merupakan seniman kayu yang punya rencana menggelar pameran seni di Houston bulan depan, seperti dilansir Reuters.

Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016