IHSG diproyeksikan mencoba bergerak menguat di kisaran pergerakan 4.685-4.740 poin pada awal pekan ini
Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia pada Senin dibuka naik tipis sebesar 2,80 poin atau 0,06 persen menjadi 4.714,67.

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak 0,25 persen menjadi 806,50.

"Bauran dari sentimen internal dan eksternal yang cukup positif membuka peluang bagi IHSG untuk bergerak menguat," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Senin.

Dari internal, ia mengemukakan bahwa peluang penurunan suku bunga acuan yang masih ada dalam pelonggaran moneter lebih lanjut pada akhir tahun ini oleh Bank Indonesia untuk mendorong ekonomi menjadi salah satu katalis positif bagi IHSG.

Dari eksternal, lanjut dia, proyeksi kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS (The Fed) yang mulai mereda akibat kondisi perekonomiannya masih melambat, mendorong Moodys memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi AS untuk tahun 2016 menjadi 2 persen.

"Meredanya kenaikan suku bunga AS akan kembali memicu dana asing kembali masuk ke dalam negeri," katanya.

Terkait kebijakan moneter di AS, ia mengemukakan bahwa Moodys memprediksi The Fed akan menaikkan suku bunga acuan paling banyak dua kali pada tahun ini, dengan kenaikan dilakukan secara bertahap untuk mencegah gangguan potensial terhadap pasar modal dan pertumbuhan ekonomi global.

Analis Reliance Securities Lanjar Nafi menambahkan bahwa pasar saham Eropa dan Amerika yang berada di area positif pada akhir pekan lalu memberi dampak positif pada bursa saham di kawasan Asia, termasuk IHSG BEI.

"IHSG diproyeksikan mencoba bergerak menguat di kisaran pergerakan 4.685-4.740 poin pada awal pekan ini (Senin, 23/5)," katanya.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 84,82 poin (0,43 persen) ke level 19.937,02, indeks Nikkei turun 182,37 poin (1,09 persen) ke level 16.553,98, dan Straits Times menguat 2,31 poin (0,08 persen) ke posisi 2.765,77. 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016