Washington (ANTARA News) - Bintang pop Prince kemungkinan meninggal dunia sedikitnya enam jam sebelum jasadnya ditemukan, dan mendapat cairan intravena sehari sebelum kematiannya menurut laporan surat kabar The Minneapolis Star Tribune saat detail baru mengenai waktu-waktu terakhir sang penyanyi mengemuka.

Hasil autopsi dan pemeriksaan toksikologi belum keluar, tapi Star Tribune pada Sabtu (21/5) mengutip sumber-sumber yang mengatakan bahwa Prince menjadi semakin gelisah setelah masuk layanan darurat karena overdosis opioid, jenis obat penawar sakit, pada 15 April meski selalu terlihat tenang.

Mengutip sumber-sumber yang mengetahui penyelidikan kematian penyanyi itu, Star Tribune menyebut bahwa paramedis memberitahu staf dan pejabat penegak hukum dan yang lainnya di tempat kejadian bahwa Prince mungkin sudah meninggal setidaknya enam jam sebelum dia ditemukan dalam keadaan tidak responsif di elevator kompleks rumah dan studionya di Paisley Park pada 21 April.

Pihak berwenang mengatakan bintang pop itu seorang diri saat kematiannya dan mereka tidak yakin dia meninggal karena bunuh diri atau permainan licik.

Star Tribune juga mewartakan bahwa kondisi Prince yang kian mengkhawatirkan membuat salah satu stafnya menghubungi seseorang di New York yang baru-baru ini bekerja dengan sang musisi, dan meminta nasihat, pada 20 April.

Pada hari yang sama, Prince menerima mendapat perawatan lewat infus di rumah sakit setempat menurut laporan surat kabar itu mengutip satu sumber yang mengetahui penyelidikan perkara itu.

Surat kabar itu menyatakan masih belum jelas apakah Prince mendapat infus sebelum atau seusai dokter berkunjung untuk merawatnya setelah ada panggilan dari rumahnya pada malam 20 April, demikian seperti dilansir kantor berita AFP.


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016