Surabaya (ANTARA News) - Ketua Suporter Persegres Gresik United (GU) yang biasa disebut Ultasmania, Muharom, mengapresiasi permintaan maaf yang dilakukan PS TNI, dan meminta agar tidak ada dendam setelah kejadian yang menimpa keduanya.

"Kami juga meminta maaf kepada PS TNI untuk memaklumi jika ada suporter Persegres yang masih kecewa atas kejadian kerusuhan kemarin, dan saya berharap tidak ada dendam," ucap Muharom dikonfirmasi dari Surabaya, Senin.

Muharrom sendiri sangat menyayangkan kejadian tersebut, dan berharap ke depan agar kejadian tersebut tidak akan pernah terulang kembali pada sepak bola nasional.

Sebelumnya, Media Officer PS TNI Djoko Purwoko meminta maaf kepada suporter Persegres Gresik United atas kerusuhan yang terjadi antara suporter Persegres dengan suporter PS TNI di Stadion Tri Dharma Petrokimia, Kabupaten Gresik, Minggu (22/5).

"Kami minta maaf yang sebesar-besarnya, dan kami berjanji akan memberikan pendidikan kepada suporter PS TNI, agar tidak terlibat kerusuhan kembali," katanya.

Djoko menjelaskan, kronologi kejadiannya adalah suporter PS TNI merasa diprovokosi oleh oknum suporter Persegres dengan menyanyikan lagu dan meneriakkan yel-yel rasis.

"Hal inilah yang memicu suporter kami untuk turun mengejar suporter Persegres yang diduga awalnya melempar sampai ke tengah lapangan," katanya.

Djoko mengaku menyerahkan sepenuhnya masalah ini kepada komisi disiplin dan operator kompetisi Torabica Soccer Championship (TSC).

Sementara itu kerusuhan yang terjadi dalam laga itu berawal saat suporter Persegres berusaha melepas spanduk dukungan PS TNI yang terpasang di sisi lapangan, akibatnya suporter PS TNI berusaha menyerang suporter Persegres sehingga terjadi aksi saling pukul antarkedua suporter.

Berdasarkan data yang diterima manajemen Persegres korban luka akibat kerusuhan itu sebanyak 55 orang, namun kini seluruh korban sudah diperkenankan pulang oleh pihak rumah sakit setempat.

Pewarta: Abdul Malik
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016