Karo, Sumut (ANTARA News) - Satgas Penanganan Erupsi Gunung Sinabung menyiapkan pembangunan tembok untuk menghalangi warga masuk ke zona merah yang memiliki ancaman tinggi bagi keselamatan jiwa.

Di sela-sela kunjungan Mensos Khofifah Indar Parawansa di Kabanjahe, Karo, Senin, Komandan Satgas Penanganan Erupsi Gunung Sinabung Letkol Inf Agustatius Sitepu mengatakan, pascaperistiwa awan panas yang menyebabkan tujuh orang tewas, pihaknya makin memperketat pengamanan.

Pihaknya memperkuat pengamanan di setiap jalur masuk menuju zona merah agar peristiwa yang menyebabkan korban tewas itu tidak terjadi lagi.

"Zona yang memang sangat rawan, akan kita beton," katanya.

Menurut dia, ada enam portal yang menghalangi masuk zona merah yang ada di Desa Sibintun, Desa Gamber, Desa Jerayah, Desa Gurukinayan, Desa Hutatonggal, dan Desa Beganding.

Di dalam portal tersebut masih ada portal lagi untuk memperkuat pencegahan bagi warga yang ingin memasuki zona merah.

Di setiap portal, ditepatkan prajurit TNI, personel Polri, dan relawan untuk berjaga-jaga jika ada warga yang nekad menerobos masuk.

"Hanya, tidak mungkin 24 jam kita jaga," kata Agustatius yang juga Dandim 0205/Karo.

Disebabkan tidak mungkin melakukan penjagaan selama 24 jam, pihaknya melakukan penguatan dengan membeton jalur masuk agar warga mengetahui bahwa area yang dituju sangat berbahaya.

Sebenarnya, warga sudah mengetahui bahaya tersebut. Namun karena peristiwa itu berlarut-larut, masyarakat diperkirakan terlena dan menganggap tidak masalah jika sekali-kali masuk ke zona merah.

Sebelumnya, Gunung Sinabung mengalami erupsi pada Sabtu (21/5) sambil mengeluarkan awan panas.

Awan panas tersebut membakar sembilan warga yang memasuki Desa Gamber, Kecamatan Simpang Empat yang menyebabkan tujuh orang tewas.

Tujuh warga yang tewas itu adalah Karman Meliala (60), Irwansyah Sembiring, Nanin beru Sitepu (50), Leo Perangin-angin (25), Mulia Ginting (45), Ersada Ginting (55), Ibrahim Sembiring (51) yang keseluruhannya warga Desa Gamber.

Sedangkan dua warga lagi dalam kondisi kritis yakni cahaya Sembiring (57) dan Cahaya beru Tarigan (45) yang kini dirawat di RS Efarina Etaham di Berastagi.

Pewarta: Irwan Arfa
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016