Jakarta (ANTARA News) - BPJS Ketenagakerjaan meraih pendapatan investasi sebesar Rp17,06 triliun dari pengembangan dana kelolaan sebesar Rp206,61 triliun.

Siaran pers BPJS Ketenagakerjaan yang diterima di Jakarta, Senin, menyebutkan kinerja keuangan yang sangat baik ini menghasilkan pencapaian total surplus sebesar Rp19,64 Triliun yang terdiri dari surplus Badan sebesar Rp624,62 Miliar dan surplus dana jaminan sosial (DJS) sebesar Rp19,02 Triliun.

Surplus dimaksud merupakan selisih antara pendapatan dan beban usaha dalam pengelolaan program jaminan sosial ketenagakerjaan yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan.

Audit yang dilakukan oleh Kantor Auditor Publik (KAP) Amir Abadi Yusuf, Aryanto, Mawar dan rekan (RSM Indonesia) yang mmemberikan status WTM (Wajar Tanpa Modifikasian).

Hasil yang didapatkan BPJS Ketenagakerjaan ini merupakan buah kerja keras tahun 2015 yang didukung oleh semua pihak terkait. Tercatat, sebanyak 296.791 perusahaan dengan 19,2 juta tenaga kerja terdaftar menjadi peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan hingga 31 Desember 2015.

Kontribusi iuran yang diterima BPJS Ketenagakerjaan sepanjang tahun 2015 mencapai Rp36,2Triliun. Total pembayaran untuk program jaminan tercatat Rp17,9Triliun, yang terbagi atas pembayaran kepada pekerja Penerima Upah (PU) sebesar Rp17,4Triliun dan Rp22 Milyar kepada peserta Bukan Penerima Upah (BPU).

Keseluruhan pembayaran jaminan yang dilakukan mendapat respon positif dari peserta, di mana 90,2 persen dari peserta yang telah mendapatkan manfaat menyatakan puas dengan pelayanan dan hasil yang didapatkan.

Pencapaian kinerja di atas didukung dengan pengelolaan aset yang baik pula. Sampai akhir 2015 BPJS Ketenagakerjaan mengelola aset sebesar Rp214,52 Triliun yang terdiri dari aset BPJS Ketenagakerjaan sebesar Rp11,08 Triliun dan aset DJS ketenagakerjaan sebesar Rp203,44 Triliun.

Dana investasi BPJS Ketenagakerjaan dan DJS ketenagakerjaan yang dikelola sampai dengan 2015 sebesar Rp206,61 Triliun,

Capaian kinerja tersebut membuktikan bahwa pengelolaan aset yang dilakukan BPJS Ketenagakerjaan sudah tepat dan program yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan dalam memberikan perlindungan bagi seluruh tenaga kerja di Indonesia dapat terjaga keberlangsunganny (sustainable).

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto, menilai pencapaian kinerja yang sangat baik ini harus dipertahankan. "Semua pihak terkait memiliki peran penting dalam pencapaian kinerja yang baik ini," ujar Agus.

Agus menambahkan, pihaknya juga tetap akan fokus dalam meningkatkan pelayanan kepada peserta. "Kinerja yang baik, harus didukung juga dengan pelayanan yang baik kepada peserta, kita semua akan bekerja keras untuk mewujudkan itu," ujarnya.

Pewarta: Erafzon SAS
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016