Jakarta (ANTARA News) - Perum Lembaga Kantor Berita Nasional Antara menyatakan dukungannya terhadap kemerdekaan Palestina melalui upaya-upaya pembentukan opini publik di bidang pemberitaan.

"Kita mendukung program pemerintah. Sejak pilpres Pak Jokowi sudah menyuarakan bahwa Indonesia harus mendukung kemerdekaan Palestina," tutur Direktur Pemberitaan LKBN Antara Aat Surya Safaat dalam sebuah konferensi pers di Jakarta, Senin sore.

Lebih lanjut dia menjelaskan, saat KTT OKI beberapa waktu lalu juga telah disebutkan bahwa upaya mendukung kemerdekaan Palestina yang saat ini tengah diduduki Israel merupakan agenda penting dari konferensi tersebut.

"Bahkan ada salah satu poin (KTT OKI) yang menyebutkan bahwa peran media tidak bisa diabaikan, dan harus terus mengupayakan pembentukan opini publik bagi pembebasan Palestina," tutur Aat, memaparkan.

Ketika ditemui dalam konferensi pers International Conference of Islamic Media (ICIM), Aat menilai bahwa saat ini isu mengenai pembebasan dan kemerdekaan Palestina cenderung tenggelam oleh pemberitaan lain.

Saat ini isu yang menonjol dari Dunia Islam justru lebih didominasi oleh peristiwa konflik atau bencana kemanusiaan yang melanda negara-negara Islam di kawasan Timur Tengah.

"Karena Arab sedang bergejolak kan, Arab Spring. Pertama ada konflik di Mesir, Libya, kemudian Suriah. Bahkan sekarang perang tidak langsung antara Arab Saudi dan iran. Ini sangat disayangkan, sehingga isu Palestina jadi tenggelam," tukasnya.

Oleh sebab itu, ujarnya melanjutkan, muncul kesadaran dari Miraj Islamic News Agency (MINA) dan LKBN Antara untuk mengangkat kembali isu mengenai Palestina melalui penyelenggaraan ICIM pada 25-26 Mei 2016.

Dalam acara yang akan berlangsung di Wisma Antara itu, sebanyak 17 perwakilan media dan akademisi dari luar negeri turut hadir seperti Inggris, Amerika Serikat, Palestina, Mesir, Nigeria, Malaysia, Iran, Tunisia, Lebanon, Turki, Singapura, Thailand, Filipina, Libya, Sudan, dan Australia.

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016