Malang (ANTARA News) - Jumlah pendaftar Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Panitia Lokal 55 Malang, Jawa Timur, hingga ditutupnya pendaftaran menembus angka 34.374 orang atau lebih tinggi dari tahun lalu yang hanya mencapai sekitar 30 ribu orang.

Dari 34.374 pendaftar SBMPTN 2016 di Panlok 55, sebagian besar adalah peserta yang mendaftar untuk kelompok Soshum, yakni 15.657 orang, disusul Saintek sebanyak 14.928 orang dan kelompok campuran sebanyak 3.789, kata Ketua Panitia Lokal SBMPTN Panlok 55 Malang, Prof Dr Hariyono di Malang, Senin.

Dia mengatakan, meningkatnya jumlah peserta tes SBMPTN tersebut, di antaranya karena adanya perubahan kuota tiga jalur masuk di PTN, yakni jalur undangan atau Seleksi Nasional Masuk PTN (SNMPTN), jalur SBMPTN (tes) dan jalur mandiri.

"Kuota untuk masing-masing jalur ini ada perubahan, yakni untuk jalur undangan menjadi 40 persen dari 50 persen pada tahun lalu, jalur tes atau SBMPTN tetap 30 persen dan jalur Mandiri menjadi 30 persen dari 20 persen pada tahun sebelumnya," kata Hariyono.

Menurut dia, meski kuota untuk jalur SBMPTN tetap 30 persen dari jumlah keseluruhan mahasiswa baru yang diterima, persaingannya cukup ketat dan peminatnya juga tinggi karena pengurangan jalur undangan sehingga mereka yang tidak diterima melalui jalur tersebut akan berbondong-bondong mendaftar ke jalur SBMPTN.

Apalagi, persyaratan dalam penerimaan mahasiswa baru dari jalur undangan juga sangat ketat dan Kemenristekdikti pun memberikan kuota sekolah sesuai akreditasinya, sehingga jumlah pendaftar dari masing-masing seklah sangat terbatas.

Untuk sekolah (SMA) yang berakreditasi A bisa mengirimkan siswanya sebanyak 75 persen guna mengikuti seleksi SNMPTN, akreditasi B sebanyak 50 persen dan akreditasi C hanya 25 persen. Sekolah yang tidak memiliki kesempatan utnuk mengirimkan siswanya melalui jalur SNMPTN akan berbondong-bondong mendaftar SBMPTN.

Peserta yang tidak diterima jalur SNMPTN yang diumumkan pada 9 Mei lalu juga langsung menyerbu pendafatran SBMPTN. "Karena membeludaknya jumlah peserta SBMPTN tahun ini, kami harus bekerja sama dengan sejumlah lembaga sekolah untuk dijadikan lokasi tes pada akhir bulan ini," katanya.

Ada sekitar 20 lembaga yang nantinya akan dijadikan lokasi tes SBMPTN 2016. Ke-20 lembaga itu di antaranya sejumlah sekolah yang ada di kawasan Jalan Bandung dan Jalan Veteran serta beberapa sekolah di Jalan Bromo,

Untuk lokasi tes kelompok Soshum dikoordinir Universitas Negeri Malang (UM), Saintek di Universitas Brawijaya dan campuran di Universitas Islam Negeri Maulakana Malik ibrahim (UIN Maliki).

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016