Kairo (ANTARA News) - Mesir telah mengirim kapal selam robot untuk bergabung dalam pencarian pesawat EgyptAir yang jatuh di perairan Laut Mediterania dengan 66 orang di dalamnya, kata Presiden Abdel Fattah al-Sisi, Minggu.

Kapal dan pesawat yang menjelajahi laut utara dari Alexandria telah menemukan potongan jenazah, barang-barang pribadi dan puing-puing dari Airbus 320, tapi masih mencoba untuk mencari kotak hitam yang bisa menjelaskan penyebab kecelakaan pada Kamis (19/5).

Sisi mengatakan bahwa peralatan bawah air dari industri minyak lepas pantai Mesir digunakan untuk membantu pencarian.

"Mereka memiliki kapal selam yang bisa mencapai 3.000 meter di dalam air," katanya dalam pidato yang disiarkan televisi. "Dioperasikan hari ini di lokasi kecelakaan pesawat karena kami bekerja keras untuk menyelamatkan kotak hitam. "

Sebuah sumber kementerian perminyakan mengatakan Sisi mengacu pada robot kapal selam yang digunakan di rig minyak lepas pantai. Tidak jelas apakah kapal itu akan dapat membantu menemukan kotak hitam, atau akan digunakan dalam tahap akhir operasi.

Ahli investigasi kecelakaan udara mengatakan tim pencari memiliki sekitar 30 hari untuk mendengarkan ping (bunyi desingan). Bunyi itu dikirim keluar sekali setiap detik dari alat yang melekat pada dua kotak hitam. Pada tahap ini, pencarian mereka biasanya akan menggunakan hidrofon (alat untuk mendengarkan bunyi di dalam air) akustik, membawa robot yang lebih canggih kemudian untuk memindai dasar laut dan mengambil benda setelah mereka ditemukan.

Penerbangan 804 EgyptAir dari Paris ke Kairo menghilang dari layar radar pada Kamis pagi saat memasuki wilayah udara Mesir di atas Mediterania. Pesawat itu mengangkut 10 awak dan 56 penumpang, termasuk 30 warga Mesir dan 15 warga negara Prancis.

(Uu.SYS/A/G003/A/T008)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016