Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Agama menyiapkan pembekalan kepada jamaah haji mengenai pengetahuan manajemen krisis jika terjadi insiden-insiden yang tidak diinginkan seperti kecelakaan tahun lalu, tragedi Mina dan jatuhnya crane di Makkah.

"Nanti jamaah akan dibekali mengenai materi itu, termasuk para Panitia Penyelengaraan Ibadah Haji (PPIH)," kata Direktur Pembinaan Haji dan Umrah Muhajirin Yanis di sela-sela acara seleksi petugas haji nonkloter di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa.

Tujuan dari pembekalan itu, kata dia, agar jamaah haji selalu siap dengan berbagai kendala saat menjalani ibadah di Tanah Suci. Pembekalan itu termasuk materi tentang kiat-kiat agar tetap bugar dalam menjalani ibadah haji di Arab Saudi.

Terlebih, kata Muhajirin, banyak hal yang berbeda antara Indonesia dan Arab Saudi terutama cuaca. Suhu di Saudi lebih dari 40 derajat celcius atau cenderung lebih tinggi daripada Indonesia yang ada dalam kisaran 30 derajat celcius.

Demi kenyamanan jamaah, Muhajirin mengatakan jumlah PPIH yang mengurusi perlindungan jamaah diperkuat. Penguatan itu adalah dengan penggeseran komposisi petugas haji dengan memperbanyak PPIH yang fokus untuk perlindungan jamaah.

"Tahun ini tidak ada penambahan kuota petugas haji nonkloter. Hanya saja ada pergeseran komposisi. Berkaca pada peristiwa crane dan Mina tahun lalu, ada penambahan jumlah petugas haji di bagian perlindungan jamaah ini," kata dia.

Penggeseran komposisi itu, kata dia, adalah penambahan porsi untuk TNI/Polri yang memiliki kemampuan untuk memobilisasi jamaah dengan baik. Total PPIH tahun ini sama dengan tahun lalu yaitu 146 petugas yang terdiri dari berbagai latar belakang.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016