Kelelawar itu, yang menimbulkan suara berisik dan biasa dikenal dengan rubah terbang, menyebabkan listrik padam, wisatawan menjauh dan merusak harga bangunan di kota pantai selatan itu, kata Australias Seven News.
"Saya rasa, itu bencana alam. Bencana bagi warga, bencana bagi flora dan fauna," kata anggota parlemen setempat, Andrew Constane.
Kelelawar, spesies dilindungi, membangun koloni di kota tersebut bertahun-tahun lalu. Namun, jumlahnya berlipat ganda dari waktu ke waktu, kata media.
Pemerintah NSW pada Selasa menjanjikan tambahan anggaran 1 juta dolar Australia bagi dewan pemerintah untuk mengatasi masalah koloni kelelawar.
Sebelumnya, mereka memberikan komitmen 2,5 juta dolar Australia untuk "kamp berukuran luar biasa" di Teluk Batemans yang telah mengganggu kegiatan rutin harian.
"Setiap pagi, pasti saya harus mencuci beranda, mencuci mobil," kata warga setempat Kent Lewis seperti dikutip Reuters.
(Uu.S022)
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016