Jakarta (ANTARA News) - Penyanyi Kanada Justin Bieber dan penulis dari lagu hit 2015 "Sorry" dituntut karena diduga mencuri riff vokal dari penyanyi lain yang mengatakan ia menggunakannya dalam lagunya sendiri setahun sebelumnya.

Dalam pengaduan yang dipublikasikan, Kamis, Casey Dienel, penyanyi indie yang tampil dengan nama White Hinterland, menuduh Bieber melanggar hak cipta lagu "Ring the Bell" yang menggunakan riff "hampir identik" tanpa izin.

Produser Skrillex dan Vivendi's Universal Music Group juga dituntut. Gugatan itu diajukan di pengadilan distrik AS di Nashville.

Juru bicara Bieber, Skrillex dan Vivendi's Universal Music Group belum berkomentar.

Dienel mengatakan "Sorry" yang muncul dalam album "Purpose" Bieber dan telah ditonton 1,42 miliar kali di YouTube, mengadopsi "karakter unik dan spesifik dari vocal riff wanita" dari lagunya, dia mengambil sampel dari delapan detik pertama "Sorry" dan beberapa bagian setelahnya.

Dia mengatakan bahkan majalah The New York Times mengakui keunikan riff itu, ketika memuji lagu Bieber sebagai "cooing arpeggio yang terasa seperti angin lembut menerpa otakmu" dalam artikel 13 Maret berjudul "25 Songs That Tell Us Where Music Is Going." Lagu Bieber ada di peringkat pertama.

Dienel juga mengaku telah mencoba menghubungi Bieber untuk mendiskusikan solusi, namun ia "mengabaikan" klaimnya dan menolak untuk berbincang-bincang.

Ia meminta ganti rugi, termasuk dari keuntungan yang dihasilkan dari "Sorry". "Ring the Bell" milik Dienel ada dalam album White Hinterland berjudul "Baby".

Sudah lazim terjadi para penyanyi terkemuka dituduh mencuri ide dari komposer lain.

Kanye West pekan lalu digugat atas tuduhan mengambil bagian dari lagu 1969 milik penyanyi rock Hungaria untuk lagu "New Slaves" yang rilis 2013.

Robert Plant dan Jimmy Page dari Led Zeppelin duduk di persidangan pada 14 Juni mengenai apakah mereka mencuri chord pembuka "Stairway to Heaven" (1971) dri sebuah instrumental tahun 1967, demikian seperti dilansir Reuters.

Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016