Hari ini secara resmi kita canangkan integritas tanaman kelapa sawit-jagung seluas satu juta hektare,"
Simpang Empat, Sumbar (ANTARA News) - Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman mencanangkan Program Integritas Tanaman Kelapa Sawit-Jagung di Koto Baru, Kecamatam Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), Jumat.

"Hari ini secara resmi kita canangkan integritas tanaman kelapa sawit-jagung seluas satu juta hektare," katanya saat panen jagung serentak di lahan petani di Jambak, Jumat.

Ia mengatakan pencanangan integritas kelapa sawit-jagung merupakan program pemerintah dalam rangka peningkatan pendapatan petani. Integritas antara kelapa sawit-jagung dilakukan ketika umur kelapa sawit di bawah tiga tahun.

Ia menyebutkan dengan adanya peremajaan kelapa sawit yang berumur 25 tahun ke atas merupakan satu kesempatan untuk melaksanakan pola tumpang sari dengan tanaman pangan atau tanaman semusim.

"Saat mulai tanam kelapa sawit sampai umur 3-5 tahun maka diantara tanaman sawit tersebut bisa ditanam jagung. Artinya, petani bisa memperoleh penghasilan sebelum tanaman kelapa sawit menghasilkan buah," ujarnya.

Menurutnya, pola integritas ini dilakukan dalam rangka memacu produktivitas jagung sehingga nanti berdampak pada pengurangan impor jagung.

"Pola integritas ini akan meningkatkan produksi dan mengurangi impor jagung. Saat ini impor jagung turun drastis mencapai 700 ribu ton," katanya.

Pada kesempatan itu, Menteri Pertanian juga memberikan bantuan sejumlah peralatan dan bibit jagung, padi dan karet kepada petani setempat.

Diantara bantuan yang diserahkan itu berupa bibit padi untuk tanam seluas 3.500 hektare, bibit jagung hibrida untuk 8.500 hektare, jagung varietas bima untuk tanam 50 hektare, traktor sebanyak 9 unit, traktor roda empat satu unit dan peralatan tanam sebanyak enam unit.

Ia mengharapkan bantuan peralatan tersebut akan menunjang kegiatan petani dalam rangka peningkatan produksi dan muaranya akan menambah penghasilan petani.

"Kepada instansi terkait agar terus memperhatikan petani karena yang diinginkan petani adalah kepastian harga sehingga akan membuat petani terus bekerja dan sejahtera," ungkapnya.

Bupati Pasaman Barat, Syahiran didampingi Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikuktura dan Peternakan, Edrizal pada kesempatan itu mengatakan Pasaman Barat merupakan daerah penghasil jagung terbesar di Sumbar. Dengan sasaran tanaman jagung pada 2016 ini mencapai 46.258 hekatare.

"Rencana panen jagung saat ini mencapai 46.149 hektare dengan rata-rata panen setiap tahun 43.000-45.000 hektare," sebutnya.

Ia mengatakan dibandingkan tahun 2015 luas tanaman integritas terus meningkat. Dimana pada 2015 tanaman integritas sawit-jagung seluas 13.157 hektare dengan prodksi 157.884 ton/tahun.

Ia menjelaskan upaya untuk meningkatkan produksi jagung yang telah dilakukan diantaranya adalah memperbaiki infrastruktur dan sarana pertanian dengan swakelola tata kelola air dan pembangunan dam parit. bantuan alat mesin pertanian, pupuk dan benih.

Sementara Wakil Gubenernur Sumbar, Nasrul Abit mengharapkan dengan adanya pola integritas tanaman kelapa sawit-jagung akan mampu meningkatkan penghasilan petani.

"Mari bersinergi menyatukan satu persepsi bagaimana upaya meningkatkan produksi dan penghasilan petani. Dengan adanya kunjungan Menteri Pertanian ini akan mampu memotivasi petani di Sumbar khususnya di Pasaman Barat agar lebih rajin bekerja sehingga kesejahteraan akan tercapai,"harapnya.

Pada kesempatan panen raya jagung itu juga dihadiri Danrem 032/Wirabraja, Sumbar, Wakil Bupati Pasaman Barat, Yulianto, Ketua DPRD Pasaman Barat, Daliyus K, jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Sumbar, SKPD Pasaman Barat, anggota DPRD Pasaman Barat, perwakilan petani dan unsur terkait lainnya.

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016