Stockholm (ANTARA News) - Setelah 50 tahun lebih masa bakti, pesawat latih militer Saab 105 (Sk 60) akan dikeluarkan dari daftar inventaris Angkatan Udara Kerajaan Swedia. 




“Kami berencana mengganti pesawat terbang latih kami,” kata Kepala Staf Angkatan Udara Kerajaan Swedia, Mayor Jenderal Mats Helgesson, di Stockholm, Swedia, Kamis waktu setempat (Jumat WIB).




“Sk 60 sudah berdinas selama 50 tahun dan dia sungguh pesawat terbang latih yang sangat baik, namun kami memerlukan segera pengganti mereka,” kata Helgesson, sebagaimana dinyatakan www.flightglobal.com




Angkatan Udara Kerajaan Swedia memiliki 50 Saab 105 (Sk 60) yang digerakkan dua mesin jet. 




Salah satu alasannya adalah keperluan Angkatan Udara Kerajaan Swedia untuk meningkatkan kemampuan para penerbang pesawat tempurnya selain minat Kerajaan Swedia untuk berpartisipasi dalam proyek multinasional Eurotraining yang masih belum berhasil diwujudkan. 




Pekan lalu, di Linkopping, pabrikan pesawat tempur Saab meluncurkan JAS39 Gripen NG (Gripen E) yang berkursi tunggal. 




Ini juga yang mendorong penggantian Saab 105 (Sk 60) itu dipercepat karena tuntutan kemampuan pilot tempur menjadi berbeda lagi. Angkatan Udara Kerajaan Swedia akan menerima JAS39 Gripen E pada 2019. Pesawat tempur canggih ini akan menjadi salah satu tulang punggung pertahanan udara Kerajaan Swedia, selain JAS39 Gripen C/D




Terkait pengadaan pengganti Saab 105 (Sk 60), Swedia telah memberi tanggapan terhadap permohonan atas informasi yang dikeluarkan tahun lalu. “Kami mendalami informati dan menyerahkan pada FMV atau badan pembelian benda pertahanan untuk memberi penekanan akan keperluan kami. Lalu FMV yang akan tampil untuk pemeriksaan lain,” katanya. Dia tidak mengungkap calon-calon yang dibidik. 




Saat ditanya apakah pengganti Saab 105 (Ska 60) itu menunggu pemenang tender pesawat latih militer Angkatan Udara Amerika Serikat, T-X, dia menyatakan, “Kami memiliki sangat banyak opsi yang berbeda. Kami bisa mencoba mengembangkan lagi Sk 60 untuk beberapa tahun lagi, mencari pesawat latih turboprop atau mengombinasikan dengan dengan Gripen,” kata dia. 




T-X tengah dikembangkan oleh Saab bersama Boeing, dengan potensi pembelian hingga lebih dari 500 unit. 




Dia katakan tidak ada keputusan tentang itu dibuat hingga akhir 2016 namun perawatan Saab 105 akan menempuh opsi lain guna mencapai kemampuan barunya pada 2020. 




Sementara itu, delapan pesawat transport berat C-130H Hercules, termasuk dua tanker, tengah menjalani program peningkatan usia pakai yang diharapkan bisa selesai pada 2021 nanti. “Jika ini selesai, mereka bisa berdinas hingga 2030,” kata Helgesson. Angkatan Udara Swedia memiliki armada C-130H Hercules berusia 35 tahun hingga 51 tahun.

Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016