Trenggalek (ANTARA News) - Aparat Kepolisian Resor Trenggalek, Jawa Timur berhasil mengidentifikasi data identitas serta asal-usul atau domisili jasad berupa kerangka manusia yang ditemukan di sekitar hutan Kota Trenggalek, Kamis (26/5) sore.

"Kami mendapat bukti petunjuk berupa kartu ATM yang tersimpan dalam tas korban yang ternyata milik anaknya," kata Kasubbag Humas Polres Trenggalek Iptu Adit Suparno di Trenggalek, Jumat.

Ia memastikan temuan kerangka manusia di petak 74 kawasan hutan pinus Desa Ngantru, Kecamatan Trenggalek itu bukan korban pembunuhan, karena tidak ada bekas luka maupun petunjuk kerusakan pada struktur tulang/tengkorak.

Adit mengatakan, hasil otopsi dan olah tempat kejadian perkara oleh tim identifikasi Satreskrim Polres Trenggalek menyimpulkan korban diduga meninggal karena kelaparan atau mati lemas.

"Hasil penelusuran melalui petunjuk ATM, diketahui korban bernama Miratun (83) asal Desa Panggungrejo, Kecamatan Kauman, Tulungagung," papar Adit.

Menurut keterangan anggota keluarganya, kata Adit, Miratun yang memiliki riwayat depresi tersebut menghilang dari rumah sejak dua bulan lalu, dan sempat dicari anak dan sanak-saudaranya ke seputar Tulungagung maupun beberapa daerah di sekitarnya termasuk Trenggalek.

"Setelah dipastikan identitas dan asal-usul korban, jenazah yang sudah dalam bentuk kerangka itu tadi sore kami serahkan kepada keluarganya untuk disemayamkan secara layak di pemakaman umum Desa Panggungrejo," kata Adit.

Insiden penemuan kerangka manusia dewasa di kawasan hutan pinus petak 74 Desa Ngantru, Trenggalek diketahui pertama kali secara tidak sengaja oleh peladang hutan pada Kamis (26/5) sore sekitar pukul 16.00 WIB.

Saat pertama kali ditemukan, kondisi kerangka atau tulang-belulang Miratun sudah dalam kondisi tidak beraturan dan sebagian pakaian rusak.

Polisi yang melakukan olah TKP lalu mengevakuasi jasad Miratun juga menemukan sebuah tas wanita yang menjadi petunjuk awal bahwa korban berjenis kelamin perempuan.

Pewarta: Destyan HS
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016