Jakarta (ANTARA News) - Produk Financial Technology (FinTech) milik PT Bank Amar Indonesia (Amar Bank) yang bergerak di‭ ‬kredit tanpa‭ ‬agunan, Tunaiku, memudahkan masyarakat memperoleh dana pinjaman melalui internet.

"Masyarakat‭ ‬tidak‭ ‬harus‭ ‬datang‭ ‬ke‭ ‬kantor‭ ‬cabang Amar‭ ‬Bank,‭ ‬tetapi‭ ‬cukup‭ ‬mendapatkan aplikasinya dengan masuk ke‭ ‬website ‭www.tunaiku.com‬," kata Direktur Amar Bank yang mengembangkan Tunaiku di Indonesia, Vishal Tulsian, dalam keterangan tertulisnya yang diterima ANTARA News, Jumat.

"Saat ini, dalam satu hari tercatat rata-rata‭ ‬pengajuan ‭aplikasi pinjaman dari Tunaiku‭ ‬mencapai ribuan aplikasi," sambung dia.

Melalui‭ ‬pemanfaatan‭ ‬internet‭ ‬dalam melangsungkan bisnisnya, Tunaiku menyediakan ‭ ‬jumlah pinjaman berkisar‭ ‬antara Rp 2 juta hingga Rp 10 juta dengan jangka waktu 6 bulan hingga 12 bulan. Vishal‭ ‬menjelaskan,‭ ‬suku‭ ‬bunga pinjaman tanpa agunan di Tunaiku lebih kecil.

"Kami memutuskan tetap menawarkan jumlah pinjaman tanpa agunan yang lebih besar dengan suku bunga yang sama, seperti kartu kredit. Dimana bunga dari Tunaiku tetap sebesar 3 persen per
bulan," kata dia.

Di‭ ‬samping‭ ‬itu,‭ Vishal juga ‬menerangkan,‭ ‬proses‭ ‬pengajuan‭ ‬aplikasi‭ ‬hingga‭ ‬pencairan‭ ‬uang‭ ‬yang diterima‭ ‬masyarakat‭ ‬tida‭k ‬membutuhkan‭ ‬waktu‭ ‬lama. 

Proses di ‭www.tunaiku.com hanya perlu melakukan empat tahapan sederhana.‬ Pertama‭ ‬daftarkan‭ ‬pinjaman,‭ ‬kedua‭ ‬terima‭ ‬ ‭ ‬notifikasi persetujuan,‭ selanjutnya ‬tanda‭ ‬tangan‭ ‬kontrak,‭ ‬dan‭ ‬terakhir‭ ‬terima‭ ‬tunai dimana uang ditransfer langsung ke rekening nasabah.

"Apabila semua data nasabah tidak ada masalah, uang diterima sekitar empat hingga lima hari," ujar dia.

Jamalul Izza, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara‭ ‬Jasa‭ ‬Internet‭ ‬Indonesia ‭ ‬(APJII), menyampaikan keberadaan layanan FinTech Bank, seperti Tunaiku merupakan dampak positif terhadap meningkatnya pengguna jasa internet di Indonesia. 

APJII memproyeksikan, pengguna jasa‭ internet di‭ ‬dalam‭ ‬negeri‭ ‬mencapai‭ ‬140‭ ‬juta‭ ‬orang‭ ‬hingga‭ ‬31‭ ‬Desember‭ ‬2015,‭ ‬atau meningkat sebesar 58,91 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 88,1 juta orang.

Menurut‭ ‬Izza,‭ ‬sejumlah‭ ‬faktor‭ ‬pendukung‭ ‬ ‭ ‬peningkatan‭ ‬tersebut,‭ ‬antara‭ ‬lain‭ ‬mulai berkembangnya sarana infrastruktur. Khususnya, kata dia, dengan meningkatnya gadget dan juga konten.

“Hingga akhir tahun 2015, Indonesia berada di peringkat keempat dunia dalam penggunaan jasa internet. Posisi ini yang tertinggi di Asia Tenggara, hanya di bawah Amerika Serikat, Brasil, dan Jepang," ujar Izza.

"Hasil ini sekaligus menunjukkan kecepatan internet di Indonesia sudah semakin bagus dengan dana koneksi yang tidak terlalu mahal,” tambah dia.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016