Kami berharap tidak ada lulusan yang menjadi koruptor. Kalau ada yang ketahuan menjadi koruptor maka ijazah akan kami cabut,"
Cikarang (ANTARA News) - Rektor President University Dr Drs Chandra Setiawan MM PhD mengancam akan mencabut ijazah para alumni universitas tersebut jika terlibat korupsi.

"Kami berharap tidak ada lulusan yang menjadi koruptor. Kalau ada yang ketahuan menjadi koruptor maka ijazah akan kami cabut," ujar Chandra saat memberikan sambutan dalam wisuda sebanyak 774 lulusan President University di Cikarang, Jawa Barat, Sabtu.

Menurut dia, korupsi merupakan perbuatan yang amat teramat tercela. Melakukan perbuatan tersebut sama halnya dengan mencoreng nama baik kampus.

Lulusan diharapkan mampu berkontribusi di bidang penelitian dan pengembangan masyarakat.

Selain itu, lulusan diharapkan mampu memberikan dukungan baik moral maupun finansial pada masa yang akan datang.

"Sehingga ke depan, kampus ini bisa tumbuh besar dan kalau kampus ini bisa menjadi besar tentunya bisa meningkatkan daya saing lulusan."

Dalam sambutan yang mengusung tema mengenai peranan teknologi itu, dia menjelaskan lulusan dapat menjadi pemimpin masa depan di segala bidang dan memiliki karakter baik, pengetahuan, profesional, kompetensi, keahlian komunikasi yang baik, jiwa kewirausahaan, mampu bekerja di lingkungan yang multikultural, memiliki tanggung jawab sosial, mengerti kebutuhan sosial, inovatif, dan mampu menyelesaikan masalah.

"Teknologi memiliki peranan yang besar dalam pekerjaan dan bisnis. Pekerja di Indonesia menjadi e-workforce, karena penggunaan IT dalam bekerja. Dalam perkembangannya, teknologi menciptakan pekerjaan baru. Dokumen dan informasi menjadi dalam bentuk digital.,E-commerce mampu menjangkau seluruh dunia. Oleh karena itu penting lulusan memiliki pengetahuan di bidang IT," papar dia.

Ketua Panitia Wisuda President University ke-11, Purwanto, mengatakan kampus meluluskan sebanyak 774 wisudawan yang berasal dari sejumlah jurusan yakni akuntansi, administrasi bisnis, manajemen, komunikasi, hubungan internasional, hukum, sistem informasi, informasi teknologi, teknik listrik, teknik industri, teknik mekanik.

Dari 774 lulusan itu, sebanyak 49 lulusan berasal dari luar negeri yaknj Tiongkok, Vietnam, Inggris, dan Korsel.

"IPK rata-rata lulusan 3.23. IPK tertinggi 3.94," jelas Purwanto.

Hingga saat ini, pihaknya telah meluluskan 3.942 lulusan, yang mana sebanyak 389 lulusannya berasal dari luar negeri.

Seorang dosen President University, Jhanghiz Syahrivar, mengatakan sekitar 10 persen dari mahasiswa di kampus tersebut merupakan mahasiswa asing.

"Mereka memang sengaja datang ke Indonesia untuk menuntut ilmu. Bukan karena orang tuanya bekerja di sini, tapi benar-benar ingin belajar di sini," tukas Jhanghiz.

(I025)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016