London (ANTARA News) - Unit-unit infantri ringan Angkatan Darat Amerika Serikat segera mendapatkan Saab 84 Carl Gustaf M3 yang diklasifikasikan sebagai Sistem Persenjataan Anti Personel Anti Kendaraan Lapis Baja Multiperan (MAAWS), sebagai senjata standar pada tataran dukungan taktis. 

Hal ini sejalan dengan pengakhiran otorisasi Pelepasan Material Bersyarat (CMR) oleh Angkatan Darat Amerika Serikat pada 2015. Secara paralel, seturut www.ihsjanes.com, Sabtu malam, Angkatan Darat Amerika Serikat meneruskan rencana dan upaya memenuhi persyaratan Penerbitan Material Seutuhnya (FMR) untuk masih dinas sepenuhnya pada akhir 2016. 

CMR sudah lengkap, maka Saab 84 Carl Gustaf M3 sudah menjadi senjata organik di tiap peleton batalion infantri, dan segera disebar ke tim tempur brigade infantri terpilih, yang mulai berlatih, merawat, dan meneruskan Saab 84 Carl Gustaf M3 sebagai senjata organik mereka. 

Untuk tahap awal, tiap brigade infantri akan menerima 27 Saab 84 Carl Gustaf M3. “CMR memungkinkan sistem lebih cepat masuk ke jajaran unit operasional sebelum proses klasifikasi tipe yang melelahkan dari FMR diselesaikan. Ini memungkinkan juga bagi para komandan batalion infantri untuk melatih dan menggelar Saab 84 Carl Gustaf M3 MAAWS,” kata Direktur Pemasaran Saab untuk Amerika Utara, Jane Seymour. 

Beberapa satuan terpilih Korps Penjaga Nasional telah menerima Saab 84 Carl Gustaf M3 MAAWS dan mulai tahun ini mereka bisa langsung berlatih memakai senjata personel itu. 

Dalam alokasi Komisi Standar Pelatihan Angkatan Darat Amerika Serikat, dalam kolom DA PAM 350-38, akan ditetapkan kualifikasi penembak dan asisten penembak Saab 84 Carl Gustaf M3 MAAWS dalam silabus pendidikan dan latihan mereka. 

Semula, Saab 84 Carl Gustaf M3 MAAWS hanya dipergunakan Komando Operasi Khusus Amerika Serikat (US SOCOM), yang dirintis oleh Ranger dari Angkatan Darat Amerika Serikat pada 1989, lalu oleh Navy SEAL (1997), dan kemudian US SOCOM.

Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016