Ya, itulah balapan. Kali ini saya tidak beruntung."
Jakarta (ANTARA News) - Pebalap Indonesia yang memperkuat tim Pertamina Campos, Sean Gelael, gagal finis pada balapan sprint Grand Prix (GP)-2 di Sirkuit Monte Carlo, Monaco, Sabtu, setelah mobilnya slip di lap ketujuh dan akhirnya menabrak pembatas sirkuit.

Berdasarkan data dari manajemen tim yang didukung penuh Jagonya Ayam KFC Indonesia yang diterima media di Jakarta, apa yang terjadi di balapan sprint GP2 Monaco ini adalah yang pertama. Sebelumnya anak pasangan Ricardo dan Rini Gelael itu sukses finis dan mampu memenuhi target.

Pada balapan feature GP2 Monaco satu hari sebelumnya, pebalap berusia 19 tahun tersebut sukses finis diurutan 13.

Hasil kurang beruntung juga diraih oleh pebalap Indonesia lainnya, yaitu Philo Paz Patrick Armand. Pebalap yang memperkuat tim Trident Racing tersebut juga gagal finis.

"Ya, itulah balapan. Kali ini saya tidak beruntung. Saya sudah berusaha maksimal. Mobil saya cukup bagus, tapi saya harus berakhir seperti ini," kata Sean Gelael dalam keterangannya.

Hal senada juga dikatakan Philo Paz Patrick Armand. Pebalap yang juga didukung Jagonya Ayam KFC Indonesia itu mengaku cukup kecewa karena tidak bisa menyelesaikan balapan. Hanya saja, hasil di Monaco akan dijadikan evaluasi untuk menghadapi seri berikutnya.

Meski demikian, Pertamina Campos cukup beruntung karena satu pebalapnya mampu kembali mengemas poin. Adalah Mitch Evans. Pebalap asal Selandia Baru ini mampu finis di urutan keempat dibelakang pebalap ART Grand Prix Nobuharu Matsushita, pebalap Carlin Marvin Kirchhofer dan pebalap Russian Times Raffaele Marciello.

Berbeda dengan balapan pertama atau feature race, balapan sprint race berlangsung lebih bersih dari kecelakaan. Matsushita yang start dari urutan pertama, langsung melaju dan mampu mempertahankan posisinya. Demikian juga dengan pebalap di belakangnya Kirchhofer, Marciello, dan Evans.

Pertarungan lebih sengit justru terjadi antara pebalap barisan tengah dan belakang. Sean yang start dari posisi ke-13, bahkan bisa memperbaiki posisi ke urutan ke-12.

Sean menguntit rapat empat pebalap di depannya, Oliver Rowland, Arterm Markelov, Arthur Pic dan De Jong. Sementara itu, Philo dan Giovinazzi berjuang di barisan belakang.

Pada lap keempat, Philo bergerak agak melebar di tikungan hairpin. Situasi ini dimanfaatkan King untuk menyusul.

Namun, saat berupaya menyusul Philo, King terlihat sedikit memaksakan diri dan menutup ruang Philo, sehingga pebalap Indonesia ini keluar jalur dan terhalang pembatas. Akibat insiden ini, King mendapat penalti 10 detik.

Sean membalap dengan percaya diri. Mobilnya terus melaju mantap menguntit beberapa pebalap di depannya. Sayangnya pada lap ketujuh, mobil Sean melintir selepas berbelok di tikungan pertama. Ban kanan Sean kehilangan grip dan Sean tak bisa mengendalikan mobil yang meluncur menghantam pembatas sirkuit.

Dua pebalap Indonesia ini memang tidak memasang target tinggi pada musim penuh pertama mereka. Keduanya hanya menargetkan finis di posisi 15 besar di setiap balapan sambil belajar dan menimba pengalaman.

Sementara itu, Evans melalui hasil sprint race mampu memperbaiki hasil balapan sebelumya yang finis di posisi kelima.

"Yang terpenting, saya mulai konsisten mendulang poin. Tentu saya ingin lebih baik dari ini," kata Evans yang ditargetkan finis di tiga besar pada akhir balapan GP2.

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016