Beijing (ANTARA News) - Konglomerat China, Wanda Group, pada Sabtu (28/5) membuka taman hiburan pertamanya dan bosnya menyatakan perang terhadap Disney beberapa pekan sebelum raksasa hiburan Amerika itu meluncurkan atraksi serupa di Shanghai. 

Wanda Cultural Tourism City (Wanda City) di Nanchang, ibu kota Provinsi Jiangxi, meliputi mal raksasa seluas dua kilometer persegi, serta taman hiburan seluas 80 hektare yang memiliki wahana roller coaster tertinggi dan terpanjang serta drop tower tertinggi di China menurut pernyataan grup perusahaan tersebut.

Menurut perusahaan, proyek taman hiburan itu dibangun dengan investasi 22 miliar yuan atau 3,4 miliar dolar AS (sekitar Rp45,75 triliun), tambah pernyataan tersebut.

"Kami ingin menjadi model... dan menyorot pengaruh Tiongkok di wilayah budaya," kata pendiri Wanda Wang Jianlin dalam upacara pembukaan taman hiburan yang disiarkan saluran televisi pemerintah CCTV mengacu pada "invasi" budaya asing.

Sepekan sebelumnya, Wang yang merupakan pria terkaya di Tiongkok menurut majalah Forbes mengatakan dia melayangkan pandangannya pada Disney, yang akan membuka taman hiburan pertamanya di Tiongkok daratan pada Juni.

"Keranjingan Mickey Mouse dan Donald Duck sudah berakhir, periode ketika kita membabi buta mengikuti kemapa Disney memimpin sudah hilang bertahun-tahun lalu," katanya dalam wawancara panjang dengan CCTV.

Setelah taman rekreasi di Nanchang, Wanda berencana membuka enam lagi taman hiburan di China dalam tiga tahun dan berencana membukanya di 15 negara pada 2020.

Wang mengatakan Wanda City Hefei akan dibuka September, Harbin pada 2017 serta Qingdao, Guangzhou dan Wuxi tahun 2018 dan 2019.

"Setelah Guangzhou dan Wuxi buka, saya yakin orang akan tahu merek domestik atau luar negeri yang terbaik," kata Wang seperti dikutip kantor berita Xinhua.

"Kami ingin memastikan Disney tidak akan bisa mengambil keuntungan dalam sektor (taman hiburan) di China antara 10 dan 20 tahun ke depan," katanya.

"Satu harimau tidak bisa menghadapi sekawanan serigala," kata Wang, yang menuduh Disney "mengkloning pencapaian masa lalu tanpa membuat inovasi."

Sementara proyek Disney di Shanghai yang investasinya 5,5 miliar dolar AS akan menjadi taman hiburan keenam perusahaan itu dan keempat di luar Amerika Serikat setelah Paris, Tokyo dan Hong Kong.

Seperti dilansir kantor berita AFP, raksasa Amerika itu berharap waralaba populernya bisa menarik penduduk kelas menengah yang sedang tumbuh di China, negara yang menggerakkan peningkatan pendapatan box office.
 
Tapi Wanda tidak sepenuhnya baru dalam dunia hiburan, membawa jaringan sinema Amerika Serikat AMC Entertainment Holdings pada 2012 dan punya cabang produksi film, media cetak dan investasi seni.


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016