Yangon (ANTARA News) - Panitia Kerjasama Persatuan Perundingan Perdamaian (UPDJC) Myanmar berjanji menyelenggarakan pertemuan Panglong abad 21, yang membahas masalah suku dengan berhasil, kata media setempat, Minggu.

Pertemuan Panglong akan diselenggarakan berdasarkan atas Persetujuan Gencatan Senjata, kata penasehat negara Aung San Suu Kyi pada hari kedua pertemuan UPDJC pada Sabtu di Nay Pyi Taw.

UPDJC, yang diketuai Suu Kyi, akan dibarui dengan menggabungkan 16 perwakilan dari pemerintah, suku bersenjata, dan UPDJC berjanji giat melakukan upaya perdamaian.

Tiga wakil ketua sudah diusulkan, yaitu Kyaw Tint Swe, Padoh Saw Kwel Htoo Win dan U Shu Wai, sedangkan mantan perunding perdamaian dari pemerintah U Hla Maung Shwe dari Pusat Perdamaian Myanmar akan menjadi sekretaris panitia.

U Hla Maung Shwe mengatakan bahwa panitia akan bertemu dengan kelompok bersenjata yang tidak mengikuti penandatanganan genjatan senjata, pada Juni.

Pemerintah Myanmar sebelum ini dan delapan dari 15 suku-suku bersenjata telah menandatangani Perjanjian Gencatan Senjata (NCA) pada 15 Oktober 2015, tak lama kemudian Komite Bersama Uni Pemantau Perdamaian (JCMC) dibentuk bersama dengan tripartit Komite Kerjasama Perundingan Perdamaian untuk menyusun kerangka dialog politik sebagai perwujudan NCA.

Berdasarkan atas perjanjian NCA, kedua belah pihak sepakat untuk melakukan langkah berikutnya dan proses perdamaian yang belum selesai termasuk mengajak tujuh suku bersenjata lainnya agar mengikuti kesepakatan gencatan senjata dan menyelesaikan seluruh proses perjanjian.

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016