Jepara (ANTARA News) - Masyarakat Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, akhirnya bisa menikmati layanan listrik 24 jam menyusul diresmikannya pengoperasian dua unit Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) masing-masing berkapasitas 2,2 megawatt (MW), Senin.

"Kami sangat bersyukur karena masyarakat Karimunjawa akhirnya bisa menikmati sambungan energi listrik selama 24 jam," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Jepara Sholih di Jepara, Senin.

Ketersediaan energi listrik selama 24 jam, kata dia, tentunya menumbuhkan kebangkitan perekonomian masyarakat setempat yang selama ini memang memimpikan bisa menikmati listrik seperti halnya masyarakat di daratan.

Apalagi, layanan listrik selama 24 jam merupakan yang pertama kalinya sepanjang sejarah wilayah tersebut mulai merasakan energi listrik sejak tahun 1977.

Hadir dalam peresmian dua unit Pembangkit Listrik Tenaga Diesel di Desa Kemujan, Kecamatan Karimunjawa, Senin (30/5), yakni General Manajer PT PLN Distribusi Jawa Tengah dan DIY Dwi Kusnanto, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Sekretaris Daerah Jepara Sholih, serta perwakilan dari PT Indonesia Power.

General Manajer PT PLN Distribusi Jawa Tengah dan DIY Dwi Kusnanto menjelaskan, untuk memenuhi aliran listrik selama 24 jam, disediakan dua unit PLTD dengan kapasitas masing-masing 2,2 MW untuk menggantikan mesin yang lama.

PLTD yang lama, yakni satu unit PLTD berkapasitas 500 KVA di Desa Kariminjawa, satu unit di Nyamplungan dengan kapasitas 100 KVA, satu unit di Kemujan berkapasitas 100 KVA serta satu unit berkapasitas 250 KVA di Tlaga.

Dengan jumlah daya yang tersedia saat ini, kata dia, mampu memenuhi kebutuhan listrik untuk 3.000 pelanggan lebih, sedangkan pelanggan yang ada sekarang baru 2.800 pelanggan, sehingga daya yang terpakai baru 86 persen.

Pembangkit listrik yang dipusatkan di Dukuh Legon Bajak tersebut, disalurkan melalui jaringan transmisi yang dibuat sejak tahun 2014 dengan panjang instalasi jaringan 45,6 kilometer.

Sebelum diresmikan, kata dia, dilakukan pengujian selama lima hari dan tidak ada kendala, sehingga memang siap dijalankan.

"Kami berharap warga bisa menjaga jaringan instalasi maupun jaringan transmisinya karena masih adanya keterbatasan sistem, maka proses distribusinya belum bisa sebaik di daratan," ujarnya.

Aliran listrik dari pembangkit, katanya, langsung terhubung dengan pelanggan, sehingga ketika ada jaringan yang mengalami korsleting listrik, maka seluruh jaringan akan mati.

Untuk itu, kata dia, warga perlu berperan aktif untuk menjaganya, salah satunya dengan memangkas dahan pohon yang dekat dengan kabel transmisi.

Ia menambahkan, PT PLN yang bekerja sama dengan PT Indonesia power juga tengah mengusahakan pembangunan instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Minyak dan Gas (PLTMG) di Karimunjawa yang digagas sejak beberapa tahun terakhir.

Saat ini, kata dia, proses pembangunan PLTMG dengan kapasitas daya 3x1 MW itu sedang tahap lelang.

"Untuk transporter penyuplai gas oleh Indonesia Power juga baru persiapan konstruksi," ujarnya.

Sementara tiga pulau lain di Kecamatan Karimunjawa, yakni Pulau Parang, Genting dan Nyamuk bakal menerima bantuan PLTS dari Denmark.

Bantuan PLTS tersebut akan memenuhi kekurangan energi di wilayah Karimunjawa karena sebelumnya sudah ada 75 kilowatt peak (KWp) sehingga dibutuhkan tambahan 60 KWp, sedangkan di Pulau Nyamuk membutuhkan 111 KWp sementara yang tersedia 25 KWp dan dibutuhkan tambahan 86 KWp.

Sementara di Pulau Genting dibutuhkan 36 KWp, sedangkan sistem lama yang sudah ada 10 KWp sedang rusak, sehingga dibutuhkan sistem baru.

Pewarta: Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016