Paris (ANTARA News) - Pasar ekuitas di seluruh dunia menguat pada Senin karena para investor kehilangan rasa takut mereka atas suku bunga AS yang lebih tinggi dan fokus pada tanda-tanda pemulihan ekonomi.

Namun demikian, menurut AFP, volume perdagangan sangat dibatasi oleh penutupan pasar saham London dan Wall Street karena libur perbankan.

Tetapi para dealer Eropa memberikan alasan data menggembirakan yang menunjukkan bahwa inflasi Jerman menunjukkan adanya pemulihan ekonomi raksasa perekonomian Eropa ini.

Revisi naik pertumbuhan Prancis juga mengangkat gairah pasar.

"Meskipun tidak persis indah, prospek ekonomi zona euro cukup memuaskan," kata Holger Schmieding, ekonom Bank Berenberg.

Ini akan membantu Bank Sentral Eropa (ECB) dalam upaya menstimulus ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan memungkinkan ECB untuk duduk kembali di pertemuan dewan kebijakan moneter minggu ini tanpa berbuat lebih banyak untuk saat ini, analis memperkirakan.

Di seberang Atlantik, pidato Ketua Fed Janet Yellen, Jumat, mendorong ekspektasi kenaikan suku bunga AS pada Juni atau Juli.

Sementara kenaikan suku biasanya dilihat sebagai buruk bagi pasar saham, meningkatkan biaya pinjaman korporasi dan melemahnya belanja konsumen, pasar ekuitas saat ini malah fokus pada pemulihan ekonomi di balik proyeksi kenaikan suku bunga.

"Pernyataan Janet Yellen, Jumat, mengkonfirmasi bahwa setidaknya ada satu kenaikan suku bunga Fed kemungkinan tahun ini," Ric Spooner, kepala analis pasar di CMC Markets, menulis.

"Pedagang akan mengambil kepercayaan dari fakta bahwa pasar-pasar saham menguat dalam menghadapi konfirmasi ini."

Indikator utama bursa saham Frankfurt, indeks DAX-30 naik 0,5 persen setelah data menunjukkan bahwa inflasi Jerman kembali ke wilayah positif pada Mei didukung kenaikan harga untuk sewa dan jasa-jasa.

Prancis juga memiliki laporan kabar baik. Revisi naik laju pertumbuhan kuartal pertama sebesar 0,1 poin menjadi 0,6 persen dan peningkatan 1,5 persentase poin dalam data Prancis pada Indikator Sentimen Ekonomi Uni Eropa, yang keduanya mengangkat sentimen pasar, dengan indeks CAC Paris berakhir 0,3 persen lebih tinggi.

Harga minyak Brent North Sea untuk pengiriman Juli naik 12 sen menjadi 49,44 dolar AS per barel, sementara patokan AS minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli naik tipis dua sen menjadi 49,35 dolar AS per barel.

Para pedagang sekarang menunggu hasil pertemuan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) di Wina pada Kamis, di mana beberapa mengharapkan terobosan tentang pengurangan produksi ketika strategi yang disponsori Saudi mengusir produsen-produsen minyak serpih AS keluar dari pasar tampaknya bekerja.

Kembalinya harga minyak ke sekitar 50 dolar AS, setelah gangguan produksi di Kanada serta kerusuhan di Nigeria, diperkirakan memberikan tekanan kepada para menteri perminyakan untuk mengurangi produksi mereka.

(T.A026)

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016