Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada Selasa dibuka turun tipis 2,35 poin seiring dengan aksi ambil untung sebagian pelaku pasar memanfaatkan kenaikan harga saham pada hari sebelumnya (Senin, 30/5).

IHSG BEI dibuka turun sebesar 2,35 poin atau 0,05 persen menjadi 4.833,71. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak melemah 0,57 poin (0,07 persen) menjadi 828,23.

"Volume beli relatif menurun seiring dengan sebagian investor melakukan aksi ambil untung terhadap saham-saham di dalam negeri yang telah mengalami kenaikan pada hari sebelumnya (30/5)," kata NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Selasa.

Ia menambahkan bahwa menjelang akan dirilisnya data ekonomi oleh Badan Pusat Statistik pada besok (Rabu, 1/6), pelaku pasar cenderung mengambil posisi "wait and see", diharapkan data ekonomi yang dirilis terutama laju inflasi masih terkendali sehingga memberi harapan bagi indeks BEI kembali naik.

Ia mengatakan bahwa masih positifnya laju bursa saham Asia juga diharapkan berdampak positif bagi psikologis investor sehingga mendorong pelaku pasar kembali melakukan akumulasi beli dan menopang IHSG di area positif.

Hal senada dikatakan Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo yang mengharapkan sentimen positif dari bursa eksternal dapat membuat IHSG bergerak naik, melanjutkan sinyal positif untuk menuju level psikologis 5.000 poin.

Ia mengatakan bahwa saham-saham perbankan yang selama ini menjadi sumber sentimen negatif bagi IHSG juga terlihat mulai berada dalam tren naik yang cukup kuat. Pemodal masih bisa memanfaatkan tren naik saham sektor itu seraya mencermati saham sektor lainnya seperti pertambangan, konstruksi, konsumer, dan semen.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 198,62 poin (0,96 persen) ke level 20.828,01, indeks Nikkei naik 80,70 poin (0,47 persen) ke level 17.148,72, dan Straits Times menguat 29,15 poin (1,06 persen) ke posisi 2.826,11.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016