"Awalnya percaya diri turun jauh, tetapi karena dukungan penonton dan motivasi besar di lapangan bisa menang," ujar Febby usai laga.
Febby dan Yip berkejar-kejaran angka pada game pertama, tetapi menjelang akhir game Febby kesulitan mengembalikan bola sehingga Yip berhasil merebut game itu.
Pada game kedua, Febby sempat tertinggal, tetapi mampu membalikkan keadaan menjadi 21-16 sekaligus membuka jalan menuju game ketiga.
Pemain Hongkong mencuri empat angka di awal game ketiga dan terus melaju meninggalkan Febby hingga 12-3. Pendukung di Istora bergemuruh mendukung Febby agar bangkit meski tertinggal jauh.
Pemain yang mengikuti ajang Indonesia Open sejak 2006 itu, terus mengejar ketertinggalan dan mengecilkan selisih angka, pada angka 16-18, Yip melakukan protes kepada wasit mengenai shuttlecock.
Febby memanfaatkan terganggunya fokus lawan sehingga berhasil menyamakan kedudukan 18-18 dan terus unggul hingga akhir game dengan angka 21-19.
Febby mengatakan target mengikuti BIOSSP 2016 adalah lolos kualifikasi karena belum pernah lolos dari tahap itu sejak awal mengikuti ajang itu.
"Tahun lalu kualifikasi pertama bertemu China. Dari 2006 selalu gagal di kualifikasi jadi seneng banget," kata dia.
Evaluasi dari pertandingan hari ini, menurut dia, adalah percaya diri harus ditingkatkan siapapun lawannya, lebih berani di lapangan serta kecepatan harus ditambah.
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016
