Semarang (ANTARA News) - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir menegaskan tindakan perjokian dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) akan diproses hukum.

"Dalam pengalaman SBMPTN tahun lalu, ada perjokian. Ditemukan di Solo dan Makassar. Kami proses sesuai hukum dan undang-undang yang berlaku," katanya saat meninjau SBMPTN di Semarang, Selasa.

Menurut dia, tindakan sama juga diberlakukan jika ditemukan kebocoran soal SBMPTN dengan menelusuri pihak-pihak yang membocorkan soal untuk diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Ia mengatakan pelaksanaan SBMPTN 2016 sejauh ini berjalan dengan baik, termasuk di kampus Universitas Diponegoro dan Universitas Negeri Semarang yang masuk Panitia Lokal 42 Semarang.

"Kami telah melakukan pemantauan SBMPTN, mulai (program) saintek (sains dan teknologi) sampai soshum (sosial humaniora) di Undip dan Unnes. Semuanya sudah berjalan dengan baik," kata Nasir.

Sejauh ini, kata mantan Rektor Undip terpilih itu, tidak ada masalah dalam pelaksanaan SBMPTN dan belum ada laporan mengenai tindak perjokian atau indikasi kebocoran soal SBMPTN.

"Karena berkas soal diikat dengan segel, tidak ada kecurigaan kebocoran soal. Makanya, saya selalu minta kepada panitia jangan sampai terjadi kebocoran soal. Jangan sampai terjadi perjokian," tegas Nasir.

Kalau sampai ditemukan ada perjokian dan kebocoran soal, Nasir berjanji untuk tidak segan-segan memproses pelaku yang terbukti melakukannya.

Untuk memastikan BMPTN tahun ini berjalan lancar, Nasir selalu berkoordinasi dengan seluruh panitia SBMPTN di berbagai wilayah, termasuk SBMPTN di Universitas Cenderawasih, Papua.

"Saya telepon Uncen, Papua. Mereka sudah berjalan dengan lancar, baik, dan tidak ada masalah. Tidak ada masalah berkaitan dengan pelaksanaan SBMPTN," kata Nasir.

Panlok 42 SBMPTN Semarang terbagi atas empat perguruan tinggi negeri (PTN), yakni Undip, Unnes, Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, dan Universitas Tidar (Untidar) Magelang. Di daerah ini, 36.051 peserta terdaftar mengikuti ujian tertulis SBMPTN.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016