Harapannya bisa bertemu dengan Owi/Butet di perempat final
Jakarta (ANTARA News) - Ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Debby Susanto menyesal tidak bisa memberi kemenangan bagi masyarakat Indonesia pada BCA Indonesia Open Super Series Premier 2106.

Pasangan unggulan kedelapan itu langsung tumbang di babak pertama turnamen bergengsi itu. Padahal, gemuruh penonton sudah meramaikan Istora Senayan, Jakarta, untuk memberi dukungan kepada Praveen/Debby.

"Kami menyesal banget dengan hasil ini karena penonton sudah memberi dukungan," kata Praveen, seusai pertandingan, Selasa.

Praveen/Debby yang merupakan juara All England 2016 itu dibuat tidak berkutik oleh Lui Kai/Huang Yaqiong sejak awal permainan. Tekanan yang terus dilancarkan oleh lawan membuat Praveen maupun Debby tidak bisa menampilkan performa terbaiknya.

"Kami jadi banyak melakukan kesalahan sendiri sedangkan mereka mainnya rapi," kata Debby.

Ia menambahkan, target awal mereka bisa bertemu dengan rekan mereka Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir pada babak perempat final.

"Target awal mau kasih yang terbaik. Harapannya bisa bertemu dengan Owi/Butet di perempat final. Tetapi undian kami bisa dibilang kurang menguntungkan karena ketemu mereka selalu menang kalah dan ramai," tutur Debby.

Setelah kekalahan ini, Praveen/Debby bertekad memperbaiki pola permainan mereka menjelang Olimpiade Rio de Janeiro 2016.

"Berkat kekalahan ini kami jadi terpacu memperbaiki pola bermain kami menjelang Olimpiade. Mental kami tidak terpengaruh karena yang penting Olimpiade, setiap kekalahan jadi evaluasi buat kami," kata Praveen.

Ia menambahkan, mereka akan menerapkan kondisi keluar dari tekanan saat latihan sebagai evaluasi dari kekalahan kali ini. Mereka masih memiliki waktu dua bulan menjelang Olimpiade. Setelah Indonesia Open, mereka akan turun di turnamen Australia Open yang menjadi pertandingan terakhir sebelum Olimpiade.

Pewarta: Monalisa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016