Jakarta (ANTARA News) - Terminal III Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten kini dipercantik dengan hiasan sebuah lukisan dan patung besar.

"Untuk lukisan ada sekitar 20 lukisan ukuran besar yang akan dipajang di ruang terminal III. Sementara patungnya adalah sebuah patung garuda berukuran 18 meter," kata Dirut PT Angkasa Pura II (Persero) Budi Karya Sumadi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.

Salah satu pelukis ternama, Sardono W Kusumo mengatakan dirinya diminta untuk membuat lukisan dengan tema sebuah dimensi ruang, dimana disitu ada kecepatan dan ketinggian.

"Lukisan yang saya buat panjangnya 10 sampai 20 meter dan cocok untuk bandara, saya membuat tentang ruang, dimana ada kecepatan, dan ketinggian," ujar Sardono saat dihubungi pers.

Lukisan itu, kata Sardono, sesuai dengan gambaran bandara yang memperlihatkan kecepatan orang yang berlalu-lalang, kecepatan bandara, ketinggian pesawat, panjang "run way", dan mengejar waktu bagi para penumpang.

Pelukis asal Jakarta itu mengapresiasi langkah Dirut AP II ini untuk membuat lukisan dan patung. Selain menjaga kearifan lokal, Budi Karya juga menjalankan kearifan golbal. Bagi Sardono, Budi Karya telah menyadarkan sebuah ruang baru, karena bandara itu akan dilalui oleh jutaan orang.

Apalagi, katanya, saat ini banyak orang yang memilih berlama-lama duduk di Bandara, daripada ketinggalan pesawat. Ini yang dikatakan Sardono sehingga ditangkap oleh Budi Karya untuk membuat sebuah pemandangan yang ada diruangan dengan sebuah lukisan dan patung.

Sementara itu AP II juga meminta pematung asal Bandung, Nyoman Warta untuk membuat patung Garuda setinggi 18 meter. Saat dihubungi, Nyoman mengatakan bandara Soeta ini adalah bandara tersibuk, dan perlu sebuah identitas.

Nyoman pun mengapresiasi langkah Budi Karya, karena kata dia negara-negara yang sudah maju punya galeri nasional yang pantas, sehingga, jendela bisa membuat orang melihat kemajuan bangsa dari kemajuan seni.

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016