Ujian secara online itu, jauh berbeda dengan tertulis menggunakan kertas dan terlalu merepotkan bagi peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN),"
Medan (ANTARA News) - Ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri tahun 2016 menggunakan Computer Based Testing atau secara "online" yang dilaksanakan di Medan, perlu diperbanyak karena efisien dan tidak mengeluarkan biaya besar.

"Ujian secara online itu, jauh berbeda dengan tertulis menggunakan kertas dan terlalu merepotkan bagi peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)," ujar Anggota Komisi X DPR RI, dr Sofyan Tan di Medan, Selasa.

Hal tersebut dikatakannya usai meninjau pelaksanaan ujian SBMPTN di kampus USU, Unimed, dan Sekolah Tinggi Harapan dihadiri Rektor USU Prof Dr Runtung sitepu,SH, dan Rektor Unimed Prof Dr Syawal Gultom,MPd.

Sofyan menyebutkan, ujian menggunakan kertas tersebut, tidak begitu praktis dan canggih, dan sudah saatnya digantikan dengan Computer Based Testing (CBT).

Selain itu, ujian menggunakan kertas, dianggap tidak ramah lingkungan dan peserta SBMPTN tersebut kurang nyaman, serta lambat dalam menjawab soal yang tertulis.

"Jadi, sudah sewajarnya ujian SBMPTN itu, digantikan secara perlahan-lahan dengan menggunakan sistem online," ujarnya.

Sofyan menjelaskan, kalau saat ini peserta ujian SBMPTN yang menggunakan CBT itu hanya berjumlah puluhan orang, dan tahun depan bisa mencapai ratusan orang, serta seterusnya ribuan orang.

Program seperti ini harus dipikirkan pemerintah, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), serta Universitas penyelenggara ujian SBMPTN.

"Hal ini adalah untuk kebaikan dan kemajuan bagi mahasiswa, serta mengetahui kemajuan teknologi yang terus berkembang pesat," katanya.

Data diperoleh, jumlah peserta SBMPTN sebanyak 51.457 orang, terdiri atas 21.893 kelompok Saintek, 19.100 kelompok Soshum dan 10.464 kelompok Campuran.

Jumlah ruangan yang digunakan untuk pelaksanaan ujian tertulis SBMPTN ada sekitar 1.956 ruangan.

Sedangkan, peserta SBMPTN menggunakan Computer Based Testing (CBT) atau secara "online" yang dilaksanakan di Fakultas Kedokteran USU diikuti 80 orang.

Sesuai dengan arahan dan permintaan Panitia Pusat SBMPTN maka pada pelaksanaan seleksi tertulis pada tahun 2016, USU dan Unimed bergabung menjadi satu Panitia Lokal (Panlok) yaitu "Panlok 14 Medan".

Beberapa PTN bergabung menjadi satu panlok di provinsi lainnya.

Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) juga turut bergabung di Panlok 14. Di samping Universitas Samudera (Unsam) Langsa yang telah menjadi binaan Panlok 14 dalam hal sistem pengelolaan seleksi.

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016