Jakarta (ANTARA News) - Perwakilan Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI berharap seluruh pemilik suara federasi sepak bola Indonesia mampu melahirkan Kongres Luar Biasa (KLB) dengan agenda pemilihan pengurus baru dengan baik atau sesuai dengan statuta FIFA, AFC maupun PSSI.

"Semuanya itu ada aturannya. Makanya mari kita lahirkan KLB dengan baik. Pokoknya KLB jadi," kata Ketua Asprov PSSI Bengkulu, Syamsu Rizal Idris setelah melakukan verifikasi di Kantor PSSI Senayan, Jakarta, Selasa.

Menurut dia, sesuai dengan statuta untuk menggelar KLB harus sesuai dengan tahapan yang ada bukan hanya sebuah kemauan keras. Sebelum ada KLB terutama untuk pemilihan pengurus terlebih dahulu dibentuk Komite Pemilihan dan Banding.

Selain itu, kata dia juga harus ada verifikasi pemilik suara yang berhak menjadi peserta kongres. Tahapan ini sebenarnya sudah mulai berjalan dan dilakukan langsung oleh PSSI. Semua pemilih suara akan diundang dalam beberapa tahap.

Asprov Bengkulu merupakan salah satu pemilik suara yang sudah menjalani verifikasi oleh PSSI. Syamsu mengaku, saat berhadapan dengan PSSI pihaknya sudah menjelaskan dengan detail posisi mereka berikut susunan kepengurusan Asprov PSSI Bengkulu.

"Dalam pertemuan tadi kami juga melakukan diskusi terkait Asprov dan usulan KLB yang diajukan. Tapi semuanya baru akan diputuskan pada Kongres Tahunan karena disitulah KLB akan diusulkan atas permintaan 2/3 pemilik suara," kata Syamsu menjelaskan.

Selain Asprov PSSI Bengkulu, pemilik suara yang sudah menjalani verifikasi ke PSSI ada Persija Muda dan Asprov DKI Jakarta. Sesuai dengan jadwal, dalam satu hari ada 15 pemilik suara yang akan diverifikasi. Namun, kenyataannya belum semuanya hadir.

Sementara itu, Sekjen PSSI Azwan Karim membenarkan jika proses verifikasi sudah berjalan. Dalam pertemuan dengan pemilik suara ini pihaknya menjelaskan dengan detail mekanisme pelaksanaan KLB seperti yang diinginkan Kelompok 85.

"KLB itu harus sesuai dengan statuta. Jika dipaksakan dan tidak mendapatkan persetujuan dari FIFA maka akan sia-sia," katanya usai menyelesaikan verifikasi tiga pemilik suara yang menghadiri undangan verifikasi.

Menurut dia, demi kelancaran KLB seperti yang diinginkan oleh Kelompok 85, pihaknya juga akan melakukan komunikasi dengan FIFA. Pihaknya menegaskan, untuk melakukan KLB harus ada tahapan termasuk pembentukan Komite Pemilihan dan Banding karena komite yang ada sudah tidak berlaku sejak 2015.

Pewarta: Bayu K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016