Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah terus mengoptimalkan peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menjaga ketersediaan pasokan dan menurunkan harga bahan pangan pokok khususnya dalam menghadapi bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 1437 Hijriyah.

"Kami melakukan koordinasi antarkementerian dan juga BUMN untuk bagaimana kita betul-betul menjaga harga beberapa bahan pangan pokok selama puasa dan Lebaran. Kita bersama-sama bekerja untuk memberikan kemudahan dan meringankan beban masyarakat," kata Menteri BUMN Rini Soemarno, dalam jumpa pers bersama di Jakarta, Selasa.

Rini mengatakan pemerintah menginginkan para petani mendapatkan harga yang cukup sehingga tetap bersemangat untuk menanam, akan tapi pada saat yang bersamaan juga menjaga konsumen untuk mendapatkan barang kebutuhan pokok dengan harga yang memadai, sehingga tidak menjadi beban terutama menjelang puasa dan Lebaran.

Rini menambahkan salah satu optimalisasi peranan BUMN khususnya dalam menghadapi puasa dan Lebaran adalah dengan memberikan penugasan-penugasan untuk menjaga pasokan dan harga untuk empat komoditas yang saat ini mengalami kenaikan harga yakni beras, daging sapi, gula pasir dan bawang merah.

"Bawang merah, kami setuju menugaskan Bulog untuk menjaga di tingkat petani minimal dibeli sebesar Rp15.000 per kilogram dan harga di konsumen akhir pada Rp25.000 per kilogram, selama puasa dan Lebaran," kata Rini.

Menurut Rini, Perum Bulog akan tetap melakukan fungsinya sebagai stabilisator harga untuk beras dengan melakukan operasi pasar dengan harga yang dilepas ke pasar kurang lebih sebesar Rp8.500 per kilogram. Diharapkan, langkah pemerintah tersebut juga diikuti dengan para pelaku usaha.

"Selain itu kita juga diberi izin untuk melakukan importasi daging sapi, yang bertujuan untuk bisa menurunkan harga daging sapi menjadi Rp80.000 per kilogram selama puasa dan Lebaran. Harapannya, harga daging sapi bisa terus murah, " kata Rini.

Diharapkan, harga daging sapi bisa diturunkan menjadi Rp80.000 per kilogram dengan memasuki pasar-pasar yang saat ini masih mengalami tingginya harga daging sapi. Bulog bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan dan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk memasuki pasar-pasar tersebut.

"Bulog kerja sama dengan Kemendag dan BPS untuk memasuki pasar-pasar yang harga daging sapinya masih tinggi. Hal ini sudah bisa dilakukan oleh Bulog, sebelum puasa jika bisa sudah Rp80.000 per kilogram," kata Rini.

Terkait dengan pasokan gula, lanjut Rini, pemerintah telah menggelontorkan kurang lebih sebanyak 99.000 ton gula pasir melalui PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) melalu pasar murah yang menjual gula langsung ke masyarakat dengan harga Rp12.000 per kilogram.

Berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan, harga rata-rata nasional bawang merah tercatat sudah mengalami penurunan menjadi Rp40.624,29 pada Selasa (31/5) dari sebelumnya pada minggu lalu sebesar Rp42.441,18 per kilogram.

Sementara untuk beras kualitas medium, tercatat sebesar Rp10.573,49 per kilogram, daging sapi sebesar Rp113.375,22 per kilogram yang naik jika dibandingkan minggu sebelumnya yang sebesar Rp111.53476 per kilogram.

Dan untuk gula pasir, masih berada pada kisaran harga yang tinggi yakni Rp15.516,51 per kilogram.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016