Mumpung pemerintah memfasilitasi pengembangan ekspor, kami ikut agar bisa jadi pemain global,"
Manila (ANTARA News) - Delapan produsen makanan dan minuman Indonesia menjajaki pasar Filipina guna memperluas pasar ekspor.

"Mumpung pemerintah memfasilitasi pengembangan ekspor, kami ikut agar bisa jadi pemain global," kata Presdir PT Sekawan Karsa Mulia, Siem Dwiatmoko Setiono di Manila, Filipina, Selasa.

Di sela-sela pameran internasional makanan dan minuman, SIAL (Salon International de l Agroalimentaire) ASEAN yang berlangsung pada 31 Mei - 2 Juni 2016, ia mengatakan sebagai produsen produk selai dan bubuk coklat, ia tidak ingin hanya menjadi jago kandang, hanya memasarkan produk di pasar Indonesia.

"Produk cokelat Indonesia cukup bersaing, karena bahan bakunya berasal dari dalam negeri, hanya gula yang mahal dan impor," ujar Dwiatmoko yang ramah menyapa pengunjung yang datang ke gerainya sambil menawarkan minuman cokelat dingin.

Ia optimistis produk makanan dan minuman Indonesia memiliki peluang di pasar internasional, khususnya Filipina. Apalagi, menurut dia, saat ini kepercayaan terhadap produk makanan dan minuman dari China yang merupakan pesaing utama sedang turun.

Hal senada dikemukakan Manager Ekspor-Impor PT Niramas Utama, Effendi Taruna. Ia mengatakan keikutsertaan pada pameran tersebut karena ingin memperluas jangkauan pasar di Filipina.

"Kami sudah punya satu distributor di (Pulau) Luzon ini, dan ingin menambah distributor lain untuk pulau lain, seperti Mindanao," ujar Effendi yang memasarkan produk nata de coco dan turunannya.

Menurut dia, pasar Filipina cukup potensial bagi produk yang diproduksi perusahaan tempat dia bekerja. "Harga produk kami di sini, dua kali lebih mahal, tapi bisa diterima dan laku," ujar Effendi.

Selain dua perusahaan tersebut ada enam perusahaan Indonesia lainnya yang menjajal pasar Filipina, antara lain produsen mi telur dan bihun, produsen minyak goreng dan margarin, serta produsen makanan ringan.

"Ada delapan perusahaan yang dibiayai Atase Perdagangan untuk mengikuti pameran ini," kata Atase Perdagangan RI di Filipina, Irawan.

Ia mengatakan hanya pasar Filipina yang bisa dibidik, namun juga produsen RI bisa menemukan mitra bisnis dari negara lain, karena SIAL Asean ke-3 tersebut merupakan pameran internasional.

"Kami berharap bisa memperbanyak jenis produk Indonesia yang masuk pasar Filipina," ujar Irawan.

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016