Jakarta (ANTARA News) - Babak pertama BCA Indonesia Open Super Series Premier 2106 yang berlangsung di Istora Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa, memberi banyak kejutan.

Sejumlah pemain-pemain unggulan bertumbangan di tangan pemain non unggulan pada sektor tunggal putri dan ganda campuran yang dipertandingkan hari ini.

Indonesia sudah harus kehilangan wakilnya di awal mulainya babak pertama saat Lindaweni Fanetri disingkirkan pemain asal Denmark Line Kjaersfeldt dengan skor 12-21, 21-18, 19-21.

Sebelumnya, Linda menargetkan bisa menyamai prestasi yang ia ukir pada tahun lalu di Indonesia Open 2015. Kala itu ia melaju hingga ke perempat final. Namun, harapannya harus pupus. 

"Kecepatan permainan saya kadang turun kadang naik, jadi kurang stabil. Saya juga harus menambah kekuatan pukulan dan kekuatan kaki saya. Tadi pukulan kurang kuat ke lawan, jadi tadi tidak tembus ke pertahanannya dia," jelas Linda yang menempati peringkat 22 dunia itu.

Kekalahan Linda tentu saja menjadi peringatan keras untuk nomor tunggal putri. Linda merupakan satu-satunya wakil tunggal putri Indonesia yang akan berlaga di event empat tahunan Olimpiade pada Agustus mendatang. 

Sementara itu, wakil Indonesia dari sektor tunggal putri lainnya juga bertumbangan antara lain Aprilia Yuswandari, Hana Ramadhini, Ruselli Hartawan, Hera Desi, Jauza Fadhila Sugiarto, dan Maria Febe Kusumastuti.

Indonesia hanya meloloskan dua wakilnya yakni Fitriani yang melaju ke babak kedua setelah mengalahkan sesama pemain Indonesia Gregoria Mariska dan Febby Angguni yang menaklukkan pemain asal Hong Kong Yip Pui Yin dan membayar penantian panjangnya selama satu dekade untuk menembus babak utama.

Kejutan juga datang dari pemain asal Thailand sekaligus juara bertahan Ratchanok Intanon yang gagal mempertahankan gelar juaranya setelah disingkirkan pemain asal China Sun Yu langsung dua game 15-21, 18-21.

"Hari ini saya tidak bisa memegang kontrol permainan. Mungkin karena saya tidak bisa menguasai suasana di sini dan banyak melakukan kesalahan," kata Ratchanok yang juga memiliki banyak penggemar di Indonesia itu.

"Saya termotivasi dengan keramaian di sini dan percaya banyak yang dukung saya. Saya minta maaf karena harus berhenti di sini," tambahnya.

Pada nomor ganda campuran, Indonesia gagal meloloskan pasangan unggulan Praveen Jordan/Debby Susanto yang disingkirkan pasangan non unggulan asal China Lui Kai/Huang Yaqiong langsung dua game 21-15, 21-10.

Praveen/Debby yang merupakan juara All England 2016 itu dibuat tidak berkutik oleh Lui Kai/Huang Yaqiong sejak awal permainan. Tekanan yang terus dilancarkan oleh lawan membuat Praveen maupun Debby tidak bisa menampilkan performa terbaiknya.

Padahal, gemuruh penonton sudah meramaikan Istora Senayan, Jakarta, untuk memberi dukungan kepada Praveen/Debby.

"Kami menyesal banget dengan hasil ini karena penonton sudah memberi dukungan," kata Praveen

Sebelumnya, ganda campuran edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja juga gagal melanjutkan langkah mereka setelah ditaklukkan pasangan asal Korea Selatan Ko Sung Hyun/Kim Ha Na.

Hafiz Faisal/Shella Devi Aulia juga belum mampu menghalau unggulan kelima asal Malaysia Xu Chen/Ma Jin. Begitu pun dengan pasangan kakak beradik Markis Kido/Pia Zebadiah Bernadet yang kalah telak dari pasangan China Liu Yuchen/Tang Jinhua dengan skor 9-21-9-21.

Pertandingan itu juga menjadi penampilan terakhir Pia yang memutuskan pensiun dari dunia bulu tangkis karena memilih ingin fokus pada keluarga dan menjalani program hamil.

Kemenangan pasangan andalan Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menjadi harapan terbesar serta membayar kekecewaan atas kekalahan Praveen/Debby.

Tontowi/Liliyana yang merupakan unggulan kedua itu menang mudah atas pasangan Australia Sawan Serasinghe/Setyana Mapasa dengan skor 21-10, 21-6.

Mereka menyusul wakil Indonesia lainnya yang sudah lebih dulu melaju ke babak kedua, yakni Riky Widianto/Richi Puspita Dili dan Ronald Alexander/Melati Daeva Oktaviani yang menang usai mengalahkan sesama wakil Indonesia Ardiansyah/Devi Tika Permatasari.

Begitu pun kemenangan Alfian Eko Prasetya/Annisa Saufika atas pasangan asal Inggris Chris Adcock/Gabrielle Adcock juga menjadi angin segar tersendiri. Alfian/Annisa secara mengejutkan berhasil menghentikan pasangan unggulan ketujuh itu.

"Kami bertanding buruk hari ini sedangkan pemain Indonesia menunjukkan penampilan yang baik," ujar Chris.

Pewarta: Monalisa
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016