Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead mengatakan sekarang ada lima negara donor membantu proses restorasi gambut di Indonesia.

"Untuk bantuan negara donor sejauh ini donor ada Norwegia, Amerika Serikat, Inggris, Jepang, dan Jerman. Beberapa masih didiskusikan lagi," kata Nazir, di Jakarta, Selasa.

Total jumlah dana yang diberikan negara donor untuk membantu proses restorasi lahan gambut saat ini, menurut dia, mencapai 130 juta dolar AS.

Jumlah dana yang diberikan setiap negara donor berbeda, begitupula masa bantuannya.

"Ada yang programnya selesai dua tahun lagi, ada yang satu tahun lagi, ada yang empat tahun lagi. Ada yang dulu dananya untuk program lain lantas dialihkan ke BRG, ada juga yang memang baru," ujar dia pula.

Ia merasa yakin akan lebih banyak lagi donor untuk membantu restorasi gambut yang terbakar di Indonesia. "Kalau mereka menganggarkan tahun ini tentu butuh persetujuan parlemen dan sebagainya, samalah seperti APBN, jadi kemungkinan 2017 akan terlihat berapa lagi," ujarnya pula.

Lebih dari dua juta hektare lahan gambut yang terbakar di 2015 akan direstorasi.

Pada kawasan hutan lindung, ia mengatakan, tentu akan menjadi wewenang pemerintah daerah, karenanya akan menggunakan APBD.

Sedangkan untuk taman nasional atau suaka margasatwa yang menjadi domain pemerintah pusat, ia mengatakan tentu akan menggunakan dana APBN melalui kementerian yang memiliki UPT di daerah dengan lahan gambut untuk direstorasi.

Sedangkan kawasan budi daya gambut yang merupakan area konsesi perusahaan, ia mengatakan tentu akan menjadi wewenang perusahaan.

Sementara lahan gambut masyarakat yang terbakar akan menggunakan dana APBN atau donor.

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016